Sukses

6 Tewas Tertimbun Longsor di Penambangan Rakyat Paniai Papua

Hingga kini, aparat TNI/Polri dan dinas terkait terus melakukan pencarian korban yang masih tertimbun longsor.

Liputan6.com, Jayapura - Penambangan rakyat di daerah Damai III, Baya Biru, Kabupaten Paniai-Papua longsor dan menyebabkan 15 orang tertimbun. Hingga kini, aparat TNI/Polri dan dinas terkait terus melakukan pencarian korban yang masih dinyatakan hilang.

Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, hingga kini 2 orang selamat telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire. Sementara 7 orang lainnya telah ditemukan meninggal dunia, dan sisanya tertimbun longsoran tersebut.

"Lokasi itu sulit ditempuh dan tak ada sinyal telekomunikasi. Kabar yang baru saya terima dari kapolres Paniai menyebutkan saat ini masyarakat setempat dibantu aparat keamanan dan Badan Penanggulangan Bencana Paniai terus melakukan pencarian korban longsor," kata Tito di Jayapura, Kamis (3/7/2014).

Longor terjadi pada 1 Juli 2014 sekitar pukul 23.00 WIT. Longsoran dikarenakan hujan deras yang mengguyur daerah tersebut.

Lokasi pendulangan, menurut Tito, hanya dapat ditempuh dengan helikopter atau berjalan kaki selama satu hari, satu malam melalui pos polisi terdekat yakni di daerah Baya Biru.

"Saya perintahkan kepada anggota di lapangan bahwa langkah yang perlu diambil cepat adalah penyelamatan jiwa manusia. Untuk penyelidikan apakah penambangan rakyat tersebut ilegal atau tidak akan dilakukan selanjutnya," ujarnya.

Dua korban selamat yakni Udin (36) mengalami luka patah tangan kiri. Selain itu, kaki kiri dan kanannya juga terluka. Korban lain Fred Yokbun (29) mengalami patah kaki kanan dan luka pada muka serta sekujur badan. Keduanya dievakuasi langsung ke RSUD Nabire dengan menggunakan helikopter pada Rabu 2 Juli 2014 pukul 16.00 WIT.

Sementara korban tewas dan tertimbun longsor adalah Lukman (30), Iwan (30), Wande (25), Alafa, Robi, Mardi, Pikey, Tampe, Nas, Yusuf, dan dua orang lainnya masih didalami identitasnya. (Ein)