Sukses

Ingin Jadi "Godfather" PKL, Ahok Akan Pungut Retribusi Lewat Bank

Ahok mengibaratkan Pemprov DKI layaknya Godfather atau mafia, tapi dalam arti positif. Cara ini diharapkan dapat memberantas premanisme PKL.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI akan memberlakukan sistem autodebet untuk penarikan retribusi dari Pedagang Kaki Lima (PKL) di seluruh wilayah ibu kota. Untuk terlaksananya rencana ini, para PKL binaan diharuskan membuka rekening di Bank DKI.

Dengan adanya retribusi secara non-tunai ini, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengibaratkan Pemprov DKI layaknya Godfather atau mafia. Namun dalam arti positif. Kebijakan ini diharapkan dapat memberantas premanisme terhadap PKL.

"Jadi semua dasarnya rekening bank. Jadi nanti debet. Kita jadi preman baru. Godfather baru. Selama ini mereka juga bayar ke preman kan? Sekarang kita Godfather-nya," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Rencana ini diamini Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), Joko Kundaryo. Retribusi nontunai melalui kartu autodebet dari Bank DKI itu dnilai dapat menghilangkan oknum preman yang menarik 'jatah' dari PKL.

Selama ini pembayaran retribusi secara manual oleh koordinator lapangan (korlap) dengan mengumpulkan biaya per hari, dinilai rawan premanisme.

"Pertama pola-pola saat ini kan manual dan premanisme. Jadi kita coba tata biar efisien. Kedua, bisa dideteksi siapakah pedagang sesungguhnya. Semua pedagang harus terdata di bank DKI dan memiliki kartu autodebet dan dipotong setiap hari," jelas Joko.

Rencananya retribusi berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 4.000 untuk uji coba. Tarif itu sementara berdasarkan Peraturan Gubernur, sambil menunggu Peraturan Daerah tentang retribusi yang akan diterapkan tahun ini. Nantinya setelah ada peraturan baru, akan dilakukan penyesuaian tarif. (Yus)

Video Terkini