Sukses

Dubes Palestina: Warga Gaza Butuh Penanganan Medis Serius

Teror psikologis benar-benar menyerang warga Gaza. Wilayah tersebut seperti kota mati. Bahkan tak ada pelayanan listrik dan pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Serangan udara pasukan Israel ke wilayah Gaza, Palestina tidak hanya membuat ratusan korban tewas berjatuhan. Nyawa jutaan warga sipil Gaza lainnya kini juga terancam. Terutama mereka yang mengalami luka-luka dan anak-anak.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (15/7/2014), Gaza merupakan wilayah sipil Palestina dengan jumlah penduduk 1,5 juta jiwa yang kini terpenjara karena wilayahnya terpisah.

Duta Besar Palestina untuk Indonsesia Fariz Mehdawi mengatakan, saat ini warga Palestina terutama yang ada di Gaza sangat membutuhkan penanganan kesehatan yang serius.

"Lebih dari 1.000 warga terluka dan butuh perawatan. 15 Di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit di Mesir. Sekitar 5.000 anak harus tidur di luar karena Israel telah menghancurkan lebih dari 250 rumah mereka" kata Fariz.

Penderitaan warga Gaza tidak hanya sampai di situ. Teror psikologis benar-benar menyerang warga Gaza. Wilayah tersebut seperti kota mati. Bahkan pelayanan listrik dan pemerintahan tidak mereka dapatkan.

"Selain situasi yang menderita, Gaza kini tak ada listrik dan pelayanan pemerintahan. Kondisi ini adalah teror bagi anak-anak dan warga" sambung Fariz.

Hingga saat ini, korban tewas di pihak Palestina akibat bombardir pasukan Israel telah mencapai sekitar 180 jiwa. Dan lebih dari 1.000 warga lainnya mengalami luka-luka. Sementara serangan roket Hamas tidak menimbulkan korban jiwa di pihak Israel. Hanya merusak beberapa bangunan dan melukai sedikitnya 5 orang. (Ein)

Baca juga:

Terima Gencatan Senjata Usulan Mesir, Israel Stop Bombardir Gaza

Ramadan di Tengah Bombardir Israel, Gaza Bak Kota Mati

Warga Garut dan Gowa Gelar Salat Gaib untuk Korban Gaza

Video Terkini