Liputan6.com, Jakarta - Usai mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkoordinasi terkait penyelenggaraan haji, termasuk fungsi dan tugas Kementerian Agama, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ke kantor Indonesia Corruption Watch (ICW) di Kalibata, Jakarta.
Sekitar 1 jam lebih berbincang dengan para aktivis dan pengurus ICW, Lukman mengaku kedatangannya untuk mendengar masukan mengelola triliunan dana haji yang disetorkan para calon haji. Ia berharap tak ada lagi lubang atau celah bagi oknum 'bermain' di dana haji.
"Kita punya komitmen sama, bagaimana agar penyelenggaraan haji semakin baik. Khususnya pengelolaan keuangan, semua pihak yang mempunyai temuan-temuan didatangi untuk upaya pembenahan," ungkap Lukman, di Kantor ICW, Jakarta, Selasa (15/7/2014).
"Dan teman-teman ICW sudah lama melakukan kajian, banyak hal, banyak masukan," sambung Lukman.
Sementara, aktivis ICW Ade Irawan menilai, kedatangan orang nomor satu di Kementerian Agama itu positif dan menumbuhkan semangat baru antikorupsi di penyelenggaraan haji.
Ade mengapresiasi, memberi masukan, dan bertukar dengan Lukman mengenai berbagai temuan plus-minus dalam setiap penyelenggaraan haji. "Terutama soal permasalahan haji, ICW memberikan banyak pekerjaan rumah. Intinya tentang beberapa hal yang ingin kita dorong pak menteri."
"Pengelolaan keuangan haji, setoran awal dan dana optimasi. Kemudian juga BPIH, biaya penyelenggaraan ibadah haji. Dan kami punya harapan besar, pak menteri paling tidak bisa banyak melakukan perubahan. Kalau bicara haji, tidak hanya Kementerian Agama, karena ada pengusaha, politisi," pungkas Ade.
Mantan wakil ketua MPR itu datang ke ICW ditemani Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Abdul Djamil. Keduanya diterima langsung oleh para pengurus ICW. (Mvi)
Datangi ICW, Menteri Agama Minta Masukan Pengelolaan Dana Haji
Menteri Agama Lukman Hakim berharap tak ada lagi lubang atau celah bagi oknum 'bermain' di dana haji.
Advertisement