Sukses

Keluarga Korban MH17 Diminta Tes DNA untuk Keperluan Identifikasi

"Kalau ada saudara sekandung bisa diambil sampel darah, cek DNA sampel pembanding."

Liputan6.com, Jakarta - Tak lama setelah beredarnya berita tentang jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, Mabes Polri kebanjiran laporan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Raffi Amar mengatakan, laporan datang dari 13 orang yang merupakan keluarga korban penumpang MH17.

"13 Orang WNI, hari ini, jam ini,'' kata Boy Raffi di Jakarta, Jumat (18/7/2014). Terkait laporan tersebut, Mabes Polri menyiagakan Tim Disaster Victim Identification (DVI).

"Jumlah ditemukan itu berapa, belum diinfokan oleh keluarga. Mana tahu dari 60, ada orang Indonesia lagi, kita belum pastikan," ujar dia.

Guna membantu identifikasi penumpang khususnya WNI, Boy menghimbau keluarga korban agar membantu memberikan informasi tentang korban. Bahkan diminta untuk diambil sampel darahnya untuk cek DNA.

"Kalau ada saudara sekandung bisa diambil sampel darah, cek DNA sampel pembanding. Mudah-mudahan nanti bisa membantu untuk identifikasi," ujar dia.

Pesawat MH17 jatuh di wilayah timur Ukraina yang berbatasan dengan Rusia, Kamis 17 Juli 2014. Pesawat itu diduga jatuh setelah dihantam rudal. Lokasi kejadian di dekat Desa Grabovo, Donetsk, Ukraina. Pesawat berpenumpang 295 orang itu tertembak saat dalam perjalanan dari Amsterdam Belanda ke Kuala Lumpur Malaysia.
 
Diperkirakan pesawat terbakar dan hangus saat di ketinggian 10 ribu meter. Dari semua penumpang, 12 merupakan WNI dan satu di antaranya masih bayi.

Mereka adalah Hadiono Gunawan, Yodricunda Theistiasih, Ketut Wiartini, Yuli Hastini, Supartini, Hendry, Gerda Leliana Lahenda, Werther Smallenburg, Jane M Adi Soetjipto, Vickiline Kurniati Kardi, Wayan Sujana, dan seorang bayi bernama Clarice Yelena Huizen. (Sss)

Video Terkini