Liputan6.com, Banyumas - Meski masih dalam status Waspada, aktivitas Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan sejak Kamis 17 Juli 2014 lalu. Dalam 24 jam terakhir saja sudah terjadi 45 kali gempa letusan yang diikuti semburan abu, dan menyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah selatan lereng Gunung Slamet.
Menurut Kepala Pos Pemantauan Gunung Slamet di Gambuhan, Pemalang, Sudrajat, dalam 3 hari terakhir, memang terjadi peningkatan aktivitas. Ketinggian letusan tidak bisa diukur karena tertutup kabut.
Petugas Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Banyumas Arif Triyanto juga mengatakan, terjadi hujan abu tipis yang bercampur pasir di Grumbul Semaya, Desa Sunyialangu, Kecamatan Karanglewas, Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, dan Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Baturraden dini hari tadi.
"3 Daerah tersebut terjadi hujan abu tipis yang bercampur dengan pasir. Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang, karena status Gunung Slamet masih tetap pada level Waspada," ujar Arif, Senin (21/7/2014).
Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol Inf Asep Apandi mengatakan, posko-posko pemantauan di lereng selatan Gunung Slamet masih tetap aktif dan beroperasi.
"Saat ini memang aktivitas Gunung Samet meningkat, meski statusnya tetap Waspada. Laporan dari posko-posko menyebutkan kalau hujan abu terjadi di lereng sebelah selatan," katanya saat acara Apel Operasi Ketupat Candi 2014 di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. (Sss)
Hujan Abu Landa 3 Wilayah di Lereng Selatan Gunung Slamet
Meski masih dalam status Waspada, aktivitas Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan sejak Kamis 17 Juli 2014 lalu.
Advertisement