Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberhentikan Jenderal TNI Budiman dari jabatan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dan menunjuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmatyo sebagai penggantinya.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, meski berlangsung hampir bersamaan dengan penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pergantian KSAD ini tidak ada kaitannya dengan kondisi politik yang terjadi.
"Kalau dikaitkan dengan Pilpres tidak ada kaitan sama sekali. Proses pergantian Kepala §taf Angkatan Darat sudah jelas sekali dan sudah diajukan Panglima TNI dan Presiden memiliki pertimbangan untuk menyetujui usul Panglima," ujar Julian di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Julian melanjutkan, tidak mungkin pergantian KSAD ini dilakukan tepat pada saat Jenderal Budiman memasuki masa pensiun yang jatuh pada September 2014.
"Kan September sudah pensiun. Tentu tidak mungkin pas hari H jatuh tempo pensiun sudah dilakukan. Biasanya memang jauh-jauh hari dilakukan proses agar pergantian lebih lancar. Dalam proses ini Pak Budiman juga telah melakukan proses yang lazim di dalam tubuh TNI dan Polri," pungkas Julian.
Budiman memasuki masa pensiun pada September 2014. Kabar pemberhentiannya sebagai KSAD dinilai mendadak, beredar hanya sehari sebelum pengumuman hasil pemilihan presiden 2014
Penggantinya, Letjen TNI Gatot Nurmatyo, merupakan lulusan Akmil angkatan 1982, 4 tahun lebih muda dibandingkan Budiman. (Yus)
Alasan SBY Ganti KSAD Budiman Sebelum Pensiun
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmatyo ditunjuk sebagai Budiman.
Advertisement