Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri mengirim satu Tim Disaster Victim Investigation (DVI) ke Ukraina pada Selasa 22 Juli malam. Pengiriman tim untuk membantu identifikasi jenazah korban pesawat Malaysia Airlines MH17, yang jatuh di dekat Desa Grabovo, Donetsk, Ukraina, pada Kamis 17 Juli lalu.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Polisi Boy Rafly Amar mengatakan, tim itu terdiri dari 7 personel dipimpin Kombes Pol Anton Castolani. Tugas pertama mereka adalah membawa informasi terkait dengan ante mortem (data sebelum meninggal dunia) serta identifikasi salah satu korban yang keluarganya belum bisa didapatkan.
"Ada 1 korban yang keluarganya belum bisa didapatkan. Satu infonya belum dapat, Hadiono, infonya domisilinya bertempat tinggal di Belanda, semoga ditemukan keluarganya di sana,'' kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Boy menjelaskan, apabila pihaknya telah mendapat data identifikasi korban, tahap selanjutnya membawa jenazah ke Belanda untuk dilakukan tindakan post mortem (data korban setelah meninggal).
"Ini untuk post mortem di Belanda pelaksanaannya. 1-2 Hari ini evakuasi bersama dengan tim dengan negara Malaysia, Ukraina dan Belanda ikut bergabung," ujar Boy.
Mereka membawa informasi terkait dengan ante mortem yang didapat dari keluarga korban di Indonesia. Setelah mendapat data identifikasi korban, selanjutnya pelaksanaan post mortem jenazah dilakukan di Belanda.
Tragedi MH17 merenggut nyawa 298 penumpang dan awak pesawat. 12 Orang di antaranya adalah warga negara Indonesia. Saat ini evakuasi jenazah dilakukan negara Malaysia, Ukraina, serta Belanda. (Sss)
Polri Bantu Identifikasi Korban MH17 di Ukraina
Mabes Polri mengirim satu Tim Disaster Victim Investigation (DVI) ke Ukraina pada Selasa 22 Juli malam.
Advertisement