Sukses

Pengunjung Tugu Monas Wajib Pakai Gelang Berwarna Mulai Hari Ini

Setidaknya, ada 8 jenis warna yang disiapkan, yakni warna oranye, biru, merah, kuning, ungu, merah jambu, hijau muda dan hijau tua.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pemakaian gelang berwarna bagi pengunjung Tugu Monumen Nasional (Monas) mulai diterapkan oleh Unit Pengelola (UP) Tugu Monas. Dengan aturan ini diharapkan dapat meminimalisasi antrean pengunjung, sehingga tidak perlu mengantre terlalu lama untuk menikmati wisata di dalam Tugu Monas.

"Jadi mulai hari ini kita terapkan sistem gelang kepada pengunjung. Ini seterusnya akan kita lakukan. Supaya mereka tidak perlu antre lagi. Tinggal datang saja sesuai dengan waktu yang tertera di gelang tersebut," kata Kepala UP Tugu Monas Rini Hariyani ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (1/8/2014).

Setidaknya, ada 8 jenis warna yang disiapkan UP Tugu Monas, yakni warna oranye, biru, merah, kuning, ungu, merah jambu, hijau muda dan hijau tua. Masing-masing gelang memiliki rentang waktu satu jam antara satu warna dengan warna yang lain yang disesuaikan dengan jam masuk ke Tugu Monas mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 atau 8 jam per hari.

Misalnya, gelang berwarna merah muda jam masuknya dari pukul 08.00-09.00 WIB, hijau muda dari pukul 09.00-10.00 WIB, kemudian berturut-turut gelang oranye, ungu, merah, kuning, biru, hingga gelang hijau tua dengan waktu 15.00-16.00 WIB.

"Masing-masing gelang itu tertera waktu kunjungan dengan selisih satu jam. Kita kan buka selama 8 jam, jadi warna yang kita sediakan ada 8 warna," tutur Rini.

Rini yang telah sebulan menempati jabatannya itu menambahkan pihaknya hanya menyediakan 1.600 gelang warna. Setiap 1 jenis warna disediakan sebanyak 200 gelang.

Gelang-gelang dengan warna yang beraneka ragam itu dibagikan kepada warga yang telah membeli tiket masuk ke dalam Tugu Monas saat memasuki kawasan Monas. Namun, tidak dapat dibawa pulang oleh pengunjung karena gelang itu akan diminta kembali oleh petugas.

"Jadi karcisnya disobek, gelangnya diminta oleh petugas kami saat pengunjung naik ke puncak. Ini lebih aman, karena kalau saat pengunjung turun lebih tidak terkontrol," jelas Rini. (Yus)