Liputan6.com, Yogyakarta - Penyebab terbakarnya salah satu pohon beringin (Ringin Kembar) di Alun-alun Selatan, Keraton, Yogyakarta pada Minggu 3 Agustus 2014 malam masih misterius. Adik Raja Keraton Jogja Sri Sultan Hamengkubuwono X, GBPH Prabukusumo juga mengaku belum mengetahui pasti penyebab pastinya.
Namun, Gusti Prabu memperkirakan kebakaran itu disebabkan karena sesaji yang dipasang di pohon tersebut mengenai sampah kering yang tersebar di bawah pohon.
"Di tengah pohon beringin itu ada sesaji, entah siapa yang memasang. Mungkin saat itu sampah plastik atau daun kering yang bertebaran mengenai dupa, sehingga terjadi kebakaran," ujar Gusti Prabu saat Open House Sultan HB X di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (4/8/2014).
Gusti Prabu menyebut usai kebakaran pohon beringin tersebut tidak terlihat adanya kerusakan yang berarti. Bahkan tidak terlihat usai terbakar karena api tidak terlihat membakar seluruh bagian pohon.
Masyarakat dan wisatawan sigap mematikan api sebelum menghanguskan pohon beringin sisi timur dari dua pohon besar di tengah Alun-alun Selatan. Gusti Prabu meminta agar masyarakat tidak menghubung-hubungkan kejadian kebakaran ringin kembar tersebut akan terjadi sesuatu. Sebab peristiwa kebakaran itu diduga karena aksi keteledoran manusia.
"Jangan dikait-kaitkan lah pada hal-hal yang mistik, enggak perlu kita ke arah sana," katanya.
Gusti Prabu mengaku peristiwa terbakarnya pohon beringin ini menjadikan tanda agar pihaknya selalu merawat pohon tersebut. Ia telah menyuruh kepada abdi dalem untuk memangkas bagian pohon beringin itu. Baginya, pohon beringin adalah simbol keagungan.
"Bagi kami itu seolah kita diingatkan untuk merawat. Zaman Bapak (HB IX) pohon itu selalu dipangkas secara berkala. Setiap setahun sekali pohon itu dipangkas," ujarnya.
Gusti Prabu menyebut kondisi pohon beringin sebelah Timur memang terhitung tua bila dibandingkan pohon beringin sebelah Barat. Semenjak lahir hingga saat ini Gusti Prabu belum melihat pohon beringin sebelah timur tersebut diganti.
Sementara sebelah Barat pernah dilakukan pergantian. "Sebelah barat kan pernah diganti. Tapi yang sebelah timur sejak saya lahir belum pernah diganti. Itu memang sudah tua sekali," ujar Gusti Prabu. (Mut)
Baca Juga
Baca Juga:
Advertisement
Pohon Beringin Kembar Alun-alun Yogyakarta Terbakar
Beringin Alun-alun Yogya Terbakar, Dipercayai Pertanda Buruk?
Beringin Keraton Terbakar, Kerabat Sultan: Jangan Percaya Mistik
Â