Sukses

Partai Nasdem: Rachmawati Sudah Kita Warning dan Amati

Rachma sebelumnya sudah mendapat peringatan atas sikap dan pandangannya dalam melihat persoalan di negeri ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengungkapkan alasan detail partainya mencopot Rachmawati Soekarnoputri dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem. Usut punya usut, gerak-gerik dan sikap politik putri mantan Presiden Soekarno itu telah dipantau oleh petinggi-petinggi Nasdem.

"Kita anggap itu posisi yang sangat strategis di partai, tugasnya memberikan kontribusi pemikiran yang posistif. Dalam perjalanan sekian bulan ini, kita sudah warning. Dan kita amati," kata Rio di Auditorium DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).

Rio mencontohkan yang sudah dilakukan Rachmawati, seperti pernyataan mundur dari mulut Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno itu. "Mungkin suatu saat akan mundur," kata Rio menirukan.

Menurut Rio, pernyataan itu tidak bisa dianggap persoalan enteng karena yang menyampaikan Dewan Pertimbangan Partai. Padahal menurut Rio, pernyataan seperti di atas bisa membawa persepsi negatif terhadap partai besutan Surya Paloh yang saat ini tengah membangun soliditas.

"Dan supaya tidak simpang siur di kader-kader, kita menganggap tak perlu lagi ada lisan soal pandangan berlawanan dan kita minta penjelasan dan dari hasil diskusi seperti tak ada kesepahaman," tambah Rio.

Rio juga membeberkan, Rachma sebelumnya juga sudah mendapatkan peringatan atas sikap dan pandangannya dalam melihat persoalan di negeri ini seperti yang ada di AD/ART.

"Yang dilakukan nasdem hari ini adalah kontribusi positif. Kita ikut pilpres bukan buat hanya ikut-ikutan dan memerlukan soliditas apalagi petinggi partai," tegas Rio.

Sedangkan alasan Nasdem mengambil langkah pencopotan itu juga berdasarkan sikap dukungan Rachmawati yang berseberangan di Pilpres 2014. Namun Rio mengaku Nasdem tetap menghargai perbedaan pilihan dalam tubuh partai.

"Bahwa ada perbedaan pandangan yang cukup tajam yang menurut kami tidak sesuai etika disiplin organisasi dan garis perjuangan partai. Di mana partai Nasdem adalah pengusung Jokowi-JK. Maka dari itu keputusan bulat," ucap Rio.

Terakhir, Rio melihat tidak ada lagi energi dan kepercayaan yang dipancarkan dari seorang Rachmawati bagi Partai Nasdem. Tentunya dengan jabatan Wantim yang ada di pundaknya jelas menghambat gerak partai Nasdem.

"Terima kasih kepada Ibu Rachma yang juga sudah membesarkan partai ini. Tapi silaturahmi dan hubungan baik masih tetap berjalan," tutup Rio.