Liputan6.com, Jakarta - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di lapangan IRTI Monas, Jakarta yang seharusnya dilaksanakan pekan ini tertunda. Akibatnya pusat pelatihan PKL bernama 'Lenggang Jakarta' yang rencananya berlokasi di IRTI pun belum dapat dibangun.
Penundaan itu, menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama disebabkan pengamanan polisi sedang difokuskan di Mahkamah Konstitusi (MK). Menyusul hari ini adalah pelaksanaan perdana sidang gugatan hasil Pilpres 2014.
"Ditunda. Karena hari ini pengamanan kan lagi di MK. Kita nggak pengin ada 2 kasus," ucap pria yang karib disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Rabu (6/8/2014).
Apabila sidang berlangsung hingga tengah malam, bahkan dini hari, lanjut dia, kemungkinan penertiban juga semakin tertunda. Sebab penertiban PKL oleh Satpol PP juga membutuhkan back up polisi dan TNI. Sementara, sebagian besar personel polisi dan TNI dikerahkan untuk pengamanan di MK.
"Kalau nggak kan, kita nggak bisa. Waduk Ria Rio juga kita juga belum berani sikat kan. Karena polisi kekuatannya lagi fokus di MK," jelas Ahok.
Sebelumnya Ahok mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan pusat pelatihan untuk PKL di IRTI Monas sebagai salah satu upaya membina pedagang.
"Pusat pelatihan PKL yang paling bagus itu kami mau terapkan di Monas IRTI. Agustus saya akan buka. Nanti di IRTI namanya Lenggang Jakarta," ungkap mantan Bupati Belitung Timur itu di Balaikota Jakarta, Selasa 17 Juni 2014 lalu.
"Jadi orang kalau masuk ke IRTI, dia akan merasakan betul jaminan mutu makanan, kenyamanan. Ini akan menjadi semacam inkubator melatih PKL, khususnya kuliner untuk mengatur menjual barang yang lebih teratur dan rapi," jelas Ahok. (Sss)
Polisi Fokus Amankan MK, Ahok Tunda Penertiban PKL Monas
Akibatnya pusat pelatihan PKL bernama 'Lenggang Jakarta' yang rencananya berlokasi di IRTI pun belum dapat dibangun.
Advertisement