Sukses

Anas Sebut Uang Muka Pembelian Toyota Harrier Pemberian SBY

Kata Anas, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu memberikan uang melalui bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Liputan6.com, Jakarta - Anas Urbaningrum kembali membeberkan asal muasal pemberian mobil Toyota Harrier kepada dirinya. Diketahui, mobil itu yang dijadikan jaksa penuntut umum (JPU) untuk mendakwa Anas menerima hadiah atau gratifikasi.

Dalam sidang lanjutan kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Anas mengungkapkan uang muka pembelian mobil tersebut berasal dari Susilo Bambang Yudhoyono.

Kata Anas, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu memberikan uang melalui bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

"Uang yang Rp 200 juta saya dapat dari Ketua Dewan pembina PD setelah proses Pilpres 2009," kata Anas di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis 7 Agustus 2014.

Awalnya, dalam persidangan Anas diberi kesempatan bertanya kepada Saan Mustopa yang dihadirkan sebagai saksi. Anas bertanya mengenai adanya undangan penerimaan award yang diselenggarakan salah satu media cetak nasional.

"Saksi Saan Mustopa, apakah pada pertengahan Juli 2009, saksi pernah disuruh untuk menggantikan saya menerima award sebagai Tim Juru Bicara terbaik?" tanya Anas.

"Iya saya pernah disuruh terdakwa terima award dari Rakyat Merdeka saat itu," kata Saan.

"Siapa lagi yang terima saat itu?" Tanya Anas lagi.

"Yang persis seingat saya itu ada Fadli Zon dari Megawati-Prabowo," kata Saan.

Masih seingat Saan, ketika itu juga ada Indra J Piliang yang mendapat award sebagai jubir pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.

Anas kemudian menanyakan Saan Mustopa mengenai pertemuan ‎sekaligus makan siang di restoran Chatter Box, Senayan, Jakarta. Selain Anas dan Saan, hadir dalam pertemuan itu Nazaruddin dan Pashya Ismaya Sukardi. Anas bertanya ke Saan apakah dalam pertemuan itu melihat dirinya membawa goody bag yang di dalamnya terdapat uang ratusan juta rupiah.

"Ya saya ingat bawa tas, tapi tak ingat warnanya," kata Saan sembari mengaku ingat Anas memberikan tas itu ke Nazar.

Anas kembali mengingatkan Saan, saat itu ia pernah bertanya ke Nazaruddin apakah uang itu untuk panjer Toyota Harrier. ‎"Ingat kalimat saya ke Nazar ini untuk DP Harrier?" ‎kata Anas.

"Saya ingat selintas, tapi saya nggak tahu jumlahnya berapa," kata Saan yang ditimpali Anas jumlahnya Rp 200 juta.

Anas kemudian beralih bertanya ke saksi M Rahmad yang merupakan bekas staf ahlinya saat masih menjadi anggota DPR RI.

"Saksi ingat bulan Februari 2010 di ruang Ketua Fraksi saya minta ambil uang di lemari untuk diserahkan ke Nazar?" tanya Anas.

"Saya ingat Pak Anas suruh ambil di lemari waktu itu. Tapi saya tidak tahu isi bungkusan," jawab Rahmad.

Saat itu, selain Anas, ada juga Saan Mustopa di ruangannya. Anas di situ juga mengatakan ke Saan bahwa uang tersebut akan digunakan untuk membayar cicilan mobil Toyota Harrier ke Nazaruddin. Saat ditanya ke Rahmad apakah juga mendengar hal itu, ‎dia tak membantahnya.

"Saya dengar," ujar Rahmad.

Anas pun merespons hasil tanya jawab dengan para saksi tersebut. "Ingin saya garis bawahi, itulah peristiwanya DP Harrier‎," kata Anas.