Sukses

Jokowi: Balai Uji KIR yang Lain Siap-siap

Sementara untuk 49 staf PKB Kedaung Angke yang sedang diperiksa, Jokowi mengaku hingga saat ini belum menerima laporan hasil pemeriksaan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memperingatkan balai-balai pengujian kendaraan bermotor (PKB) se-Jakarta untuk bersiap-siap. Menyusul temuan yang dinilai janggal dalam proses uji KIR di PKB Kedaung Kali Angke oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Nggak usah disebutkan (lokasi lain). Nanti di tempat lain, yang lain ya siap-siap saja. Masa nggak ngerti pola kita," ucap pria yang karib disapa Jokowi itu di Balaikota Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Sementara untuk 49 staf PKB Kedaung Angke yang sedang diperiksa, Jokowi mengaku hingga saat ini belum menerima laporan hasil pemeriksaan. Sehingga jenis sanksi yang akan diberikan kepada mereka nantinya belum dapat ia putuskan. Yang pasti, pemeriksaan tersebut merupakan konsisten Pemprov DKI dalam menindaklanjuti temuan KPK.

"Ini diperintah untuk ditindak lanjuti. Tapi belum dilapor. Hasilnya belum ngerti. Dari yang kemarin ditemukan bersama KPK," ucap Jokowi.

Sebanyak 49 staf Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kedaung Kali Angke, Jakarta Pusat, diperiksa Inspektorat DKI terkait temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. KPK menemukan sejumlah kejanggalan yang terjadi dalam proses uji KIR di gedung PKB Kedaung Kali Angke. Temuan itu didapatkan setelah sidak yang dilakukan KPK bersama Ahok.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menjelaskan, berdasarkan opname cash yang dilakukan di loket pelayanan pajak Dishub di tempat tersebut, terdapat putaran pungutan rata-rata Rp 100-200 ribu per kendaraan. Sementara, hari ini ada 549 kendaraan yang terdaftar untuk uji KIR. Sedangkan pada Selasa kemarin ada 700-an kendaraan.

"Kalau pakai angka konservatif 500 kendaraan per hari, putaran uang hampir Rp 100 juta satu hari. Anda bayangkan kalau 1 bulan, Rp 100 juta kali 25 hari hampir Rp 2,5 miliar," jelasnya.

Selain itu, mengungkapkan alat-alat penguji KIR yang tersedia di Gedung PKB Kedaung Kali Angket Jakarta Barat, sebagian besar rusak sehingga tidak berfungsi dengan baik. "Ada 80-90 persen alat yang tidak berfungsi," ujar Bambang. (Mut)