Liputan6.com, Yogyakarta - Pengalaman mistis membuat patung presiden dialami seniman pematung asal Yogyakarta. Purjito, nama pematung itu, saat ini tengah menyelesaikan pembuatan 6 patung presiden untuk dipajang di museum kepresidenan Bogor.
Purjito menuturkan, pengalaman di luar nalar tersebut terjadi pada 2010 lalu. Saat ia mendapat order untuk membuat patung Presiden Soeharto.
Setelah selesai pembuatan patung tersebut, beber Purjito, karya seni itu dibawa seniman bernama Yusman ke Jakarta. Dengan maksud diperlihatkan kepada keluarga Soeharto, apakah sudah sesuai dengan sosok sebenarnya. Namun saat malam hari, anehnya ia yang tidur di studio patung bermimpi didatangi Pak Harto, dengan menggunakan pakaian serba putih
Advertisement
"Finishing warna malamnya, saya ngimpinya didatangi beliau. Waktu itu di studio masih ada patung berupa tanah liat. Dia (Soeharto) datang pakai baju putih, celana putih senyum-senyum gitu," ujar Purjito, Jumat (08/08/2014).
Pria yang akrab disapa Pur itu mengungkapkan, dalam mimpinya hadir juga sosok bosnya yang saat itu masih di Jakarta -- bertugas memperlihatkan patung Soeharto yang sudah jadi pada para ahli waris penguasa Orde Baru tersebut.Â
Lanjut Pur, melalui mimpi itu Soeharto berpesan kepada dirinya bahwa masih ada 6 titik kesalahan dalam pembuatan patung itu. Lalu, Yusman -- yang ada dalam mimpinya -- pun meminta dirinya untuk mengukur badan Pak Harto.
"Pak Yusman ini bilang, 'Pur ini sambil belajar aja'. Nah Pak Harto bilang ke saya, ini masih ada 6 titik kelemahan. Pak Yusman disamping saja. Pak Harto langsung terlentang, kepalanya di utara. Langsung berubah jadi tanah liat. Tadinya manusia jadi tanah liat," ujar Pur.
Setelah melihat Soeharto berubah jadi tanah liat, dirinya langsung mengukur tubuh mantan presiden itu. Dari pengukuran itu akhirnya ketemu 6 titik kekurangan yang dipesankan Soeharto melalui mimpi.
"Lalu mengukurlah saya. Lalu saya lihat ternyata kurang gemuk, saya lihat buncitnya keliatan, jasnya salah bukan jas jenderal, senyumnya, rambutnya, anatomi pipi, kerut di kening. Ya kita ulangi lagi. Setelah bangun saya langsung telepon beliau (Yusman) ini," ujar Pur.
Pengakuan Pur ini juga diiyakan seniman Yusman yang saat itu tengah bekerja sama membuat patung Soeharto yang dimaksud. Ia pun mengaku tak bisa melupakannya.
"Memang ada pengalaman spiritual itu. Waktu pembuatan patung Pak Harto. Jadi pas di Jakarta saya bawa patung Pak Harto lalu dikritik oleh adiknya Pak Harto. Ada 6 titik yang perlu dibenahi. Malam itu juga ia (Pur) didatangi Pak Harto. Saya merinding juga pas dibilang itu," ujar Yusman.