Sukses

Keterangan Pemutilasi di Riau Berubah-ubah

Kini Polisi tengah melakukan penyisiran di sejumlah lokasi di kawasan Hutan Tanaman Industri di Provinsi Riau.

Liputan6.com, Bengkalis - Hingga kini polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan berantai disertai mutilasi terhadap sejumlah anak di Kabupaten Siak dan Bengkalis, Provinsi Riau. Dalam penyidikan, keterangan para tersangka sering berubah dan menimbulkan pertanyaan baru.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (11/8/2014), awalnya MD mengaku hanya membunuh 2 korban. Selanjutnya diakui yang tewas di tangan kawanan pemutilasi tersebut ternyata 6 orang. Informasi terakhir ditemukan ada 2 bocah yang selamat.

Keterangan mengenai motif pembunuhan ini juga beragam. Salah satunya yakni untuk memenuhi perintah seorang paranormal. Sementara di lain waktu mereka mengakui aksinya untuk memenuhi kebutuhan seksual yang menyimpang.

Sebelumnya, MD (20) tersangka utama diketahui pindah dari Kecamatan Tualang, Siak menuju kawasan Mandau di Kabupaten Bengkalis. Sama seperti aksi pertamanya di Mandau, ia bersama 3 tersangka lain DD (19), DP (17) dan S (24) terus mencari korban baru.

Di Mandau, tersangka mengaku telah menculik 2 bocah. Korban tersebut diiming-imingi akan diberi uang. Selanjutnya korban dibawa ke rumah MD kemudian dibunuh dan dimutilasi. Sebelumnya korban juga sempat mengalami kekerasan seksual.

Kini Polisi tengah melakukan penyisiran di sejumlah lokasi di kawasan Hutan Tanaman Industri di Provinsi Riau. Penyisiran ini dilakukan terkait pengakuan tersangka yang menjadikan hutan tersebut sebagai tempat pembuangan jasad korban. Lokasinya pun tidak hanya berada di satu titik. (Mut)

Baca juga:

Pastikan Bocah Korban Mutilasi di Riau, Orangtua Jalani Tes DNA

Pelaku Mutilasi di Siak Diancam Hukuman Mati

Daud, Bocah Selamat dari Pemutilasi Berantai di Riau