Liputan6.com, Jakarta - Tawuran pelajar di Jakarta kembali memakan korban. Oka Wira Satya adalah pelajar SMK yang tewas dalam tawuran di kawasan Hek, Jakarta Timur. Ia mendapat luka bacokan di bagian punggung dan kepala.
Akibat luka yang cukup parah, Oka dibawa ke RS Haji Pondok Gede untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat mengatakan kepada sang ibu, bahwa dirinya sudah tidak kuat dan ingin mati saja.
"Saat di ruang UGD rumah sakit, Oka bilang sama ibunya, sudah nggak kuat dan mau mati saja," ungkap salah seorang teman sekolahnya, R di rumah duka Jalan Skuadron, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2014).
R yang kala itu juga ikut mengantarkan Oka ke rumah sakit mengatakan, bocah bertubuh tinggi dan kurus itu sempat sadar saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tapi, sesampainya di UGD RS Haji, Oka langsung pingsan.
"Dia masih bisa jalan ke rumah sakit, pas masuk ruang UGD dia pingsan. Terus dia sadar lagi dan sempat minta minum, tapi dilarang dokter," ungkapnya.
Setelah itu, R mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi sampai akhirnya dirinya mendapat kabar rekannya itu meninggal dunia.
Oka terlibat tawuran di lampu lalu lintas perbatasan Ciracas dan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Rabu, 13 Agustus 2014 sore. Ketika itu ia baru pulang dari sekolahnya di SMK Adi Luhur, Condet dan akan menuju Jalan Skuadron, Halim Perdanakusuma.
Sore itu, ternyata menjadi sore terakhir dirinya terlibat tawuran yang kerap dilakukan sejak masih bersekolah di SMP Budi Warman. Oka terkena sabetan celurit di bagian punggung dan kepala sampai akhirnya tewas akibat kehabisan darah.
Setelah mendapat perawatan di RS Haji, jenazah Oka lalu dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani pemeriksaan. Kemudian dibawa ke rumah duka dan dimakankan di TPU Kebon Pala, Jakarta Timur pada Kamis pagi. (Ein)