Sukses

Wildan Pengantin Bom ISIS si Anak Hilang

Setelah diizinkan terbang ke Mesir, Wildan malah hilang bak ditelan Bumi. Beberapa bulan setelah pergi, dia mengabarkan berada di Suriah.

Liputan6.com, Lamongan - Tak ada yang menyangka, laki-laki kelahiran 1995 bernama Wildan Mukhollad, bergabung dengan kelompok radikal sekelas Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Bahkan, Wildan bersedia menjadi martir ISIS dengan menjadi pengantin atau eksekutor bom bunuh diri di Suriah.

Keluarga Wildan, yang tinggal di Lamongan, Jawa Timur, tidak pernah menyangka perjalanan pemuda itu ke Mesir untuk menuntut ilmu justru menjadi gerbang masuk Wildan terlibat ISIS. Padahal, selama menuntut ilmu di kampung halamannya, Wildan dikenal cukup pandai.

"Dia itu termasuk anak pandai banget. Dia juga penghafal Al Quran. Memang belum jadi hafizd, tapi sepertiganya sudah hafal," kata kakak Wildan, Muhammad In'am, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (14/8/2014).

Saat di Lamongan, anak pasangan suami istri almarhum H Amin dan Fadilah ini sempat mondok di Pesantren Al Islam, pesantren tempat gembong teroris Amrozi juga menuntut ilmu. Entah karena alasan apa, Wildan sangat ingin melanjutkan studinya di Al-Azhar Mesir pada 2013.

"Awalnya kita nggak bolehin juga ke Mesir. Tapi dia kemauannya keras dia kepingin itu. Akhirnya dengan terpaksa kita izinin," ungkap In'am.

Setelah diizinkan terbang ke Mesir, Wildan malah hilang bak ditelan bumi. Beberapa bulan setelah kepergiannya, Wildan si anak hilang akhirnya menghubungi keluarganya.

Bukannya senang, keluarga malah sangat kaget mendengar kabar Wildan. Sebab, dia sudah tak lagi di Mesir, melainkan di Suriah, negara yang tengah dilanda konflik berdarah hingga saat ini.

"Di rumah nggak begitu kelihatan. Anaknya lemah lembut, kalem nggak kelihatan akan seperti itu. Mungkin setelah bergabung dengan teman-temannya di Mesir barulah," ucap In'am.

Berdasarkan informasi yang di dapat, kata In'am, Wildan sudah masuk jajaran elite di kelompok radikal itu. Bahkan Wildan disinyalir sudah bisa membuat bom.

"Informasi yang saya dapat di sana, dia sudah level atas di ISIS. Sudah bisa gunakan granat dan sudah bisa bikin bom," ujar In'am.

Meski sangat menyesalkan keputusan adiknya itu, In'am tetap percaya itu merupakan jalan terbaik yang diberikan Tuhan kepada Wildan. "Kita kan nggak tahu, apa yang dikatakan jelek oleh orang belum tentu jelek di mata Allah kan," demikian In'am.

Wildan diketahui menjadi martir ISIS setelah Kapolri Sutarman mengungkapkan, 56 warga negara Indonesia berada di Suriah dan menjadi pendukung ISIS. Di antara mereka, 4 orang diketahui tewas, dan ada yang menjadi eksekutor bom bunuh diri.

Sedangkan Amrozi merupakan salah satu pelaku Bom Bali I yang meledakkan bom di Bali dan membuat 202 orang tewas. Bersama 2 gembong teroris lainnya yakni Mukhlas dan Imam Samudra, Amrozi dieksekusi tembak mati oleh aparat pada 9 November 2008. (Sss)