Liputan6.com, Pontianak - Teknologi pada era modern ini menjadi hal yang vital bagi kehidupan masyarakat. Untuk itu, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistyo Wisnubroto berharap kepada presiden baru Indonesia era 2014-2019 bisa memajukan dan mengembangkan hal tersebut.
Menurut dia, beberapa permasalahan termasuk kekurangan pasokan energi bisa diselesaikan dengan teknologi.
"Padahal semua akan terselesaikan dengan teknologi, tidak hanya diselesaikan pakai duit. Bagaimana teknologi dikembangkan seperti energi dan lainnya," kata Djarot dalam Press Tour di Pontianak, Kamis 14 Agustus 2014.
Advertisement
Dia menjelaskan, salah satu realisasi pemerintah untuk mendukung pengembangan teknologi adalah dengan menambah anggaran dana riset, sebagai mana diusulkan mantan Presiden BJ Habibie.
"Pak Habibie minta 5 persen untuk anggaran riset teknologi setiap tahunnya dari APBN, yakni sekitar Rp 8,5 triliunan. Sekarang itu hanya sekitar 0,5 persen atau Rp 1,5 triliunan," papar Djarot.
Djarot menambahkan, agar tidak tertinggal dengan negara lain, pemerintah Indonesia harus memajukan perkembangan teknologi, terutama teknologi nuklir. Karenanya, anggaran penelitian perlu ditambah atau bahkan disamakan dengan dana pendidikan.
"Jadi tidak hanya bidang pendidikan saja 20 persen anggaran dananya, kan ilmu pengetahuan dan teknologi tapi kenapa teknologinya tidak dikembangkan," tandas Djarot. (Ein)