Sukses

Jelang Pidato Kenegaraan Presiden SBY, Penjagaan MPR-DPR Kelas I

Presiden SBY dan seluruh jajaran menteri dan kepala lembaga dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II akan membacakan nota keuangan 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Kompleks Gedung MPR DPR di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014), mendapatkan pengamanan kelas I. Hal itu dikarenakan Presiden SBY dan seluruh jajaran menteri dan kepala lembaga yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II akan menyampaikan pidato kenegaraan dan membacakan nota keuangan 2015 di hadapan para wakil rakyat.

Dari Pantauan Liputan6.com pukul 08.30 WIB, mulai dari pintu masuk gerbang kawasan MPR-DPR sudah dijaga ketat oleh Paspampres, Polisi Militer yang dilengkapi 2 helicopter super puma di lapangan depan Gedung Nusantara I.

Dengan pengamanan super ketat tersebut tak sembarang orang dapat memasuki kawasan MPR DPR. Perlu menggunakan ID Card khusus jika ingin memasuki kawasan Ring I itu.

Pidato kenegaraan dan nota keuangan ini menjadi pidato terakhir SBY di akhir masa pemerintahannya. Mengutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet (Setkab), APBN 2015 akan dijalankan oleh Presiden dan kabinet baru.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, penyampaian RAPBN 2015 sesuai dengan amanat Revisi Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Dalam UU ini, salah satu bagian pasalnya menjelaskan bahwa Presiden mengajukan Rancangan UU APBN disertai nota keuangan dan dokumen pendukungnya kepada DPR pada Agustus tahun sebelumnya. Penyampaian pidato ini di depan sidang Paripurna DPR.

Setelah agenda Presiden tuntas, selanjutnya adalah paparan dari Menteri Keuangan Chatib Basri dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengenai RAPBN 2015 kepada para awak media pada pukul 17.00 WIB di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta.

"Setelah pidato kenegaraan Presiden, dilanjutkan konferensi pers terkait RAPBN dan nota keuangan 2015 pukul 5 sore di kantor DJP. Sekalian kita akan umumkan revisi tax holiday," cetus CT.

Badan Anggaran DPR menyetujui usulan asumsi makro RAPBN tahun 2015. Untuk pertumbuhan ekonomi, Banggar setuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen-6 persen. Selain itu, ada target inflasi sebesar 3,5 persen-5 persen dengan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp 11.500-Rp 12.100 per dolar AS. (Mut)

Video Terkini