Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menghapus operasional Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) karena menilai adanya kejanggalan dalam pemberian izin trayek angkutan yang melintasi jalur Transjakarta itu. Namun, bukan berarti APTB dihapus selamanya karena pengelolaan APTB akan diserahkan kepada BUMD DKI PT Transjakarta.
"Kita nggak hapus selamanya. Kita mau integrasikan dengan Transjakarta. Kita mau bayar rupiah per kilometer. Kita secara business to business," ujar Basuki alias Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya tidak akan menambah lagi trayek APTB. Bahkan saat ini tengah dilakukan evaluasi terhadap keberadaan APTB. Trayek APTB di Jakarta saat ini berjumlah 12 rute.
"Kita akan koordinasikan cepat. Kita berharap akan menggunakan sistem di Transjakarta juga," kata Akbar.
Sebelumnya, Ahok mengutarakan kemungkinan dihapuskannya trayek APTB yang selama ini beroperasi di jalur Transjakarta. "Iya (mau dihapus). Harusnya teorinya tidak ada APTB," ucap Ahok.
Ahok menilai, penerapan APTB karena awalnya adanya kesengajaan dari Dinas Perhubungan DKI. Sebab, Dishub tak pernah memperluas atau memperpanjang jangkauan bus Transjakarta sesuai teori Transjakarta. Tetapi malah memberi izin trayek kepada APTB.
Bahkan, Ahok menyalahkan mantan Kadishub DKI Udar Pristono yang mengizinkan APTB beroperasi. Padahal menurutnya Transjakarta selama ini berupaya keras menggabungkan trayek bus yang lama atau menghilangkan trayek untuk diubah agar tidak macet.
"Ini kan lewat Pristono, kenapa beri izin trayek. Bagaimana tiba-tiba diubah dan diciptakan APTB. Ini sudah terlanjur, loe mau stop busnya tapi belum selesai kreditnya. Ini gue curiga Dishub ini ada apa ciptakan trayek begitu banyak," tukas Ahok. (Ali)
Ahok: APTB akan Diintegrasikan dengan Transjakarta
Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya tidak akan menambah lagi trayek APTB.
Advertisement