Tebing Rel Bojong Gede-Cilebut Longsor, Jalur Dipakai Bergantian

Liputan6.com, Bogor - Tebing rel Kereta Rangkaian Listrik (KRL) di antara Stasiun Cilebut-Bojong Gede kembali longsor. Longsor terjadi akibat adanya luapan air dari sungai yang berada di samping rel sehingga menggerus tanah tebing.

Peristiwa ini terjadi Jumat 15 Agustus malam, sekitar pukul 20.00 WIB, setelah wilayah Bogor diguyur hujan lebat. Saat itulah air sungai yang berada di samping rel meluap sehingga menggerus tebing.

Luapan air juga sempat membanjiri rel sehingga perjalanan KRL yang sekarang disebut Commuter Line dari arah Jakarta menuju Bogor hanya sampai Stasiun Bojong Gede.

Humas PT KAI Daop I, Agus Komarudin mengatakan longsor yang terjadi tepatnya di KM 45. Luapan sungai terjadi akibat banyaknya tumpukan sampah yang menggenangi aliran sungai, sehingga air tumpah dan menggerus tanah.

"Terlihat juga banyak tumpukan sampah di sekitar rel. Tapi banjir surut pukul 10 malam setelah tim teknis menghubungi pihak pengairan untuk membuka bendungan," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (16/8/2014).

Hingga saat ini pengerjaan pembenahan tebing yang longsor masih terus dilakukan. Pihak PT KAI sengaja menutup satu jalur rel dari arah Bogor menuju Jakarta selama 1 jam untuk mengisi longsoran dengan material batu. Sehingga, rangkaian Commuter Line berjalan secara bergantian menggunakan 1 jalur.

"Dari tim teknis telah meneliti faktornya, seperti sistem buka-tutup bendungan sungai, irigasi yang tak terkoordinasi, serta tumpukan sampah yang terlalu banyak. Kami juga harapkan kerja sama dari pemerintah terkait mengurus masalah ini," harapnya.

Longsornya tebing rel sudah pernah terjadi 2 tahun lalu di lokasi yang sama. Hanya longsor kali ini tidak terlalu parah seperti sebelumnya. (Ans)

Baca juga:

2 Jalur di Bojong Gede-Cilebut Sudah Dapat Dilintasi KRL
Usai Terendam, Rel Bojong Gede-Cilebut Sudah Bisa Dilintasi KRL
AC KRL Bogor-Tanah Abang Mati, 1 Perempuan Pingsan