Liputan6.com, Surabaya – Tim Reskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur terus menggali keterangan Galih Pratama, pemuda berusia 24 tahun yang diduga bertindak sebagai mucikari melalui jejaring sosial di Surabaya, Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (18/8/2014), dalam keterangannya, warga Desa Prupuh Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini mengaku memiliki jaringan yang dikoordinir melalui akun di jejaring sosial. Pemuda yang tercatat sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ternama ini kesehariannya dikenal dengan panggilan Papi Piesank.
Tak hanya menguasai wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, bisnis prostitusi online Galih juga terdapat di sejumlah kota besar lain seperti di Yogyakarta, Solo dan Semarang. Ongkos yang dipatok antara Rp 750 ribu hingga 2,5 juta untuk sekali kencan.
"Para pelaku tergabung dalam 1 kelompok manajemen yang mereka sebut AZ manajemen, yaitu tergabung dalam kelompok atau papi-papi lintas kota, ini saling bertukar informasi, saling tukar kalau ada pelanggan dipanggil kemudian diarahkan ke kota mereka," jelas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono.
Setelah kesepakatan tercapai, pelaku yang bertindak sebagai mucikari ini bertransaksi langsung dengan pelanggannya di hotel berbintang. Sementara itu saat ini polisi mengembangkan kasus ini dan tengah memburu rekan pelaku yang diperkirakan telah melarikan diri ke luar Kota Surabaya.
Baca juga:
Baca Juga
Aktivis Dolly Desak DPRD Surabaya Evaluasi Kebijakan Tutup Dolly
Advertisement
Kisah Penyedia PSK Elite untuk Presiden Kennedy, Khadafi...
Sejarah Boneka Seks, Dutch Wife...
(Sss)