Sukses

Sweeping di Dompu, Polisi Temukan Puluhan Senjata Api dan Panah

Senjata api rakitan jenis laras panjang, pendek, dan busur serta anak panah ditanam di kebun warga menggunakan karung.

Liputan6.com, Dompu - Pasca kematian Kapolsek Ambalawi, Bima, NTB, Iptu Abdul Salam, yang diduga ditembak orang tak dikenal, Sabtu 16 Agustus 2014, yang kemudian disusul perampokan emas dan uang pada Minggu 17 Agustus 2014, di Desa Suka Dame, Kecamatan Manggalewa, Dompu, jajaran kepolisian resort Dompu melakukan sweeping senjata api (senpi) rakitan ke perkampungan warga.

Sweeping dilakukan karena maraknya beredar senpi rakitan di kabupaten tersebut. Saat menangkap 2 tersangka pelaku perampokan, polisi menemukan alat bukti berupa senpi rakitan jenis pistol dari tangan mereka.

"Iya, sweeping ini berkaitan dengan meninggalnya Kapolsek Ambalawi dan juga karena maraknya peredaran senjata api rakitan di Dompu," ujar Wakapolres Dompu, Kompol Sajiman, Selasa pagi. (19/8/2014).

Sweeping berlangsung di perkampungan Mangge Maci, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja. Di lingkungan ini diduga banyak beredar senpi rakitan pasca kerusuhan beberapa bulan lalu.

Pada sweeping tersebut polisi berhasil menemukan puluhan senjata api rakitan jenis laras panjang, pendek, dan busur serta anak panah yang ditanam di kebun warga menggunakan karung. Polisi kemudian mengamankan seluruh temuan tersebut ke Mapolres Dompu.

Sajiman mengingatkan agar warga Dompu yang memiliki senpi rakitan segera menyerahkannya ke petugas. Jika tidak, mereka yang kedapatan membawa senpi akan dijerat undang-undang darurat.

"Sekali lagi kami imbau kepada siapapun yang memiliki senjata rakitan, diharapkan segera menyerahkannya ke polisi," tegas dia.

Terkait kasus kematian Iptu Abdul Salam, hingga saat ini polisi masih mengembangkan kasus ini dan belum bisa memastikan penyebab kematian tersebut. (Ein)