Liputan6.com, Jakarta - Dua adik dari mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yakni M Nasir dan Hasyim diduga melakukan pertemuan dengan 2 eks karyawan Nazaruddin di Grup Permai, Aan dan Heri Hidayat.
Padahal baik Aan maupun Heri dijadwalkan akan hadir dalam sidang kasus dugaan penerimaan hadiah proyek Hambalang, proyek lain-lain, dan tindak pidana pencucian uang hari ini untuk terdakwa mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Anas pun turut mengomentari kabar pertemuan itu. Menurut pria berkacamata itu, pertemuan tersebut menunjukkan ada skenario terhadap para saksi. Sengaja dilakukan untuk mengarahkan saksi dalam memberikan keterangan nanti.
"Itukan kelanjutan dari kesaksian-kesaksian sebelumnya kan, bahwa memang diarahkan, di-briefing, direkayasa untuk ngomong begini, ngomong begitu-begitu kan," kata Anas di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Anas mengatakan, pertemuan dengan Aan dan Heri juga turut ‎membuktikan bahwa Nazaruddin menyuruh mereka untuk memberikan keterangan tidak benar dalam sidang.
"Sebetulnya fakta itu adalah kelanjutan yang konsisten saja dari kesaksian para saksi sebelumnya, bahwa memang pegawai-pegawainya itu disuruh untuk buat keterangan bohong tentang saya. Kalau ada kejadian itu berarti mengkonfirmasi itu," ujar mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Foto
Advertisement
Sebelumnya, dikabarkan beredar foto 2 adik Muhammad Nazaruddin‎, yakni Muhammad Nasir dan Hasyim tengah melakukan pertemuan dengan Aan dan Heri Hidayat pada Selasa 19 Agustus malam. Baik Aan dan Heri dijadwalkan akan bersaksi untuk terdakwa Anas Urbaningrum dalam sidang kasus dugaan penerimaan hadiah atau gratifikasi proyek P3SON Hambalang, proyek-proyek lain, serta tindak pidana pencucian uang.
Tidak diketahui pasti apa maksud pertemuan yang dilakukan di sebuah mal di bilangan Jakarta Selatan tersebut. Termasuk apa yang dibicarakan keempatnya juga tidak diketahui secara pasti.
Aan dan Heri sendiri diketahui merupakan mantan pegawai Permai Grup, induk perusahaan milik Nazaruddin yang juga bekas Bendahara Umum Partai Demokrat.
Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengaku belum mengetahui soal informasi pertemuan 2 saudara Nazaruddin dengan saksi-saksi untuk sidang Anas tersebut. Termasuk perihal beredarnya foto‎ pertemuan mereka itu.
"Wah saya belum dapat informasinya," kata Johan saat dikonfirmasi, Rabu 20 Agustus malam.
Menurut Johan, pihaknya juga tidak bisa serta merta memanggil Nasir, Hasyim, Aan, dan Heri untuk dimintai klarifikasi soal kabar pertemuan tersebut. "Tidak begitu, informasinya harus jelas dulu, dan kami belum memperoleh informasi soal itu," pungkas Johan. (Ein)