Liputan6.com, Jakarta - Terpilihnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden RI terpilih membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik jabatan menggantikan Jokowi. Kini, pria yang karib disapa Ahok ini tengah menunggu sosok calon wakil gubernur yang akan mendampingi dirinya.
Ahok mengungkapkan, dirinya akan hati-hati dalam menilai wakil gubernur yang akan mendampinginya mengurus Ibukota. Ia pun mengaku akan memakai teori dari Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
"Kalau bisa gini, kan ada teori Abraham Lincoln. Kamu mau uji karakter sejati seseorang, kamu kasih dia kekuasaan. Orang belum jadi kepala daerah belum tahu cara dia berkuasa seperti apa," terang Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (25/8/2014).
Ahok juga berharap wakilnya mendatang bisa diajak bekerja sama, dalam artian bisa membagi tugas sesuai porsinya. Ia juga harus seorang yang pekerja keras.
Ahok menegaskan pula wakilnya tidak boleh menerima suap sekecil apa pun. "Jangan terima suap, kalau kamu terima suap itu artinya membengkokkan keadilan sosial. Kamu harus taat konstitusi, aturan, bukan membela kepentingan konstituen partai," ujarnya.
Dia mengatakan, sebagai pemimpin di Ibukota, dirinya dan Wagub DKI Jakarta adalah pelayan bagi seluruh warga, dan itu bagian dari komitmen yang harus dipegang teguh.
"Kalau bela kepentingan sendiri di sini nggak bisa. Kita disumpah melayani seluruh warga DKI, ini penting," tandas Ahok. (Ein)
Cari Wagub, Ahok Pakai Teori Abraham Lincoln
Ahok juga berharap wakilnya mendatang bisa diajak bekerja sama, dalam artian bisa membagi tugas sesuai porsinya.
Advertisement