Sukses

Buktikan Dakwaan Jaksa Salah, Ayah Ade Sara Makan Tisu

Ada beberapa hal yang membuat bingung keluarga. Di antaranya, kehamilan Ade Sara, sengaja memakan tisu, dan membuka baju sendiri di mobil.

Liputan6.com, Jakarta - Keanehan yang muncul dalam dakwaan kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto membuat keluarga kecewa. Harapan keadilan yang dapat ditegakan seakan mulai pudar.

Ada beberapa hal yang membuat bingung keluarga. Di antaranya, kehamilan Ade Sara, sengaja memakan tisu, dan membuka baju sendiri di mobil.

Untuk membuktikan hal itu tidak benar, ayahanda Ade Sara, Suroto bahkan mencoba sendiri memakan tisu di rumah. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan diri dakwaan jaksa salah.

"Habis sidang saya makan 3 lembar tisu di rumah. Hasilnya saya muntah. Jadi saya rasa tidak mungkin Ade Sara makan tisu sendiri kalau tidak dijejali," kata Suroto pada Liputan6.com, di kediamannya di Jalan Layur Blok ABCD, Selasa (26/8/2014).

Belum lagi, dakwaan jaksa yang menyebut Ade Sara hamil 2 bulan saat pembunuhan berlangsung. Diduga kehamilan itu yang menyebabkan Hafidz naik pitam sampai akhirnya membunuh.

"Itu saya yakin tidak benar. Seminggu sebelum pembunuhan, saya masih membuang bekas pembalut yang ada si tong sampah kamarnya. Dia memang orangnya agak tidak rapi, jadi saya tahu benar," ungkap Suroto.

Selain itu, tudingan membuka baju hingga telanjang di dalam mobil juga dirasa sangat aneh oleh keluarga. Suroto menjelaskan, anak tunggalnya itu paling tidak mau telanjang sekalipun di depan ibunya.

"Di depan ibunya saja dia tidak mau, malu. Ini di depan mantan pacar, orang lain. Saya rasa ini juga tidak mungkin," jelas Suroto.

Suroto dan keluarga juga menyesalkan tidak ditemukannya ponsel Ade Sara, yang menjadi bukti awal pertemuan anaknya dengan kedua tersangka. Ponsel yang sudah dijual oleh tersangka itu tidak bisa ditemukan polisi dan tidak menjadi bagian dari barang bukti di persidangan.

"Handphone itu juga tidak ada dalam bukti. Padahal semua ada di situ, sms, foto, dan lainnya," tandas Suroto.

Sebelum sidang ini, keluarga Ade Sara melangsungkan doa bersama.

Ade Sara dibunuh kedua terdakwa pada 3 Maret 2014. Mayatnya kemudian dibuang di jalan Tol Bintara, Jakarta Timur. Sebelum Ade Sara tewas, kedua terdakwa menculiknya di dekat Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Baik Ade Sara maupun kedua terdakwa, ketiganya masih berstatus mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta. (Mut)