Sukses

Cari Pekerjaan, ABG 14 Tahun Malah Dijual Kegadisannya ke Saritem

B kemudian 'dipermak' oleh tersangka DS layaknya calon artis yang akan mengikuti casting sinetron.

Liputan6.com, Bandung - Niat mencari pekerjaan, B, anak baru gede (ABG) berusia 14 tahun di Kota Bandung malah bernasib naas. Jangankan pekerjaan, keperawanannya justru hilang akibat menjadi korban trafficking atau penjualan manusia.

Kisah gadis yang putus sekolah dibangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini bermula saat dirinya mencari pekerjaan awal Agustus 2014 lalu. Melalui salah satu kerabatnya S, B dijanjikan akan dicarikan pekerjaan.

Singkat cerita, B pun dikenalkan kepada I dan diajak menemui JM yang kini masih buron. Di sini B akan dijanjikan akan dipekerjakan sebagai penjaga toko ikan hias. Tidak ada kecurigaan B diajak J untuk menemui DS, yang kini tersangka.

"Di sini korban dibawa ke kawasan Saritem untuk dipekerjakan. Selain bekerja, korban bisa tinggal dikawasan tersebut tanpa dipungut biaya," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi melalui Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto, Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/8/2014).

B kemudian 'dipermak' oleh tersangka DS layaknya calon artis yang akan mengikuti casting sinetron. Kecurigaan B pun muncul ketika DS memasukan B ke dalam kamar dan muncul seorang pria yang tidak dikenalnya.

"Di sini korban disetubuhi. Dari pemeriksaan kepada koban, ini kali pertama korban melakukan hal tersebut (hubungan suami istri). Kita masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit," tambah Nugroho.

Tidak hanya disitu, selama 2 hari berada di kawasan Saritem dan di bawah pengawasan DS, Bunga harus melayani 3 pria hidung belang yang ingin memuaskan nafsunya.

"Dijual oleh J (DPO) kepada tersangka yang bekerja sebagai germo seharga Rp 300 juta," kata Nugroho.

Nugroho menambahkan, dari hasil pemeriksaan diketahui gadis berusia 14 tahun ini hilang kegadisannya saat dipaksa melayani seorang pria di lokalisasi Saritem.

"Kita masih dalami berapa harga yang ditawarkan oleh DS (tersangka) saat itu. Dalam waktu dekat ini akan kita sampaikan," ujar dia.

"Korban berhasil melarikan diri setelah mendapatkan upah dari DS dan mengadu kepada ibunya. Kemudian sang ibu dan korban melaporkan kejadian yang menimpanya kepada pihak kepolisian," sambung Nugroho.

Berbekal hasil penyelidikan dan pemeriksaan kepada beberapa orang saksi, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Bandung, DS yang sehari-sehari bekerja sebagai germo berhasil ditangkap. Sementara, J hingga kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.