Liputan6.com, Yogyakarta - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuat perubahan suasana di pusat kota. Salah satunya di kawasan Malioboro yang menjadi ikon Kota Yogya.
Seorang warga Prambanan, Danang P mengaku kondisi di Malioboro sangat berbeda dalam beberapa hari terakhir. Ia yang bekerja di kawasan tersebut mengaku jalan yang dilalui menuju ke Malioboro terasa lebih lengang dari hari biasa.
Menurut Danang, saat jam sibuk di Malioboro, ia pasti menemui lalu lintas yang padat. Namun dalam 2 hari ini kondisi jalanan menuju ke Malioboro diakuinya lebih lancar.
"Biasanya padat, tapi 2 hari inilah Malioboro malah terasa lengang, lengang ya. Ke sini tadi gampang banget nggak macet biasanya jam 12 - jam 1 (siang) kan pasti macet. Mungkin terpengaruh langkanya BBM kali ya," ujar Danang saat ditemui di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (27/8/2014).
Pantauan Liputan6.com, kondisi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Yogyakarta, masih terlihat antrean panjang. Namun antrean warga pada hari ini berbeda dengan hari sebelumnya, di mana warga hanya antre BBM jenis Pertamax.
Sementara hari ini terlihat warga sudah mulai antre BBM jenis Premium dan juga Pertamax. Walaupun begitu antrean kendaraan masih terlihat panjang.
Terkait hal itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan panjangnya antrean BBM di beberapa SPBU di DIY akan bisa dikurangi mulai hari ini. Sebab hari ini pihak Pertamina akan mengirimkan pasokan BBM sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan kepada 84 SPBU di DIY.
Sementara stok BBM bersubsidi di DIY saat ini mencapai 32 ribu kiloliter dengan kebutuhan per hari mencapai 1.500 kl. Sedangkan stok Solar di DIY mencapai 22 ribu kiloliter dengan kebutuhan 350 kl. Dengan alokasi BBM bersubsidi saat ini Sultan berharap agar tidak lagi ada antrean panjang di SPBU.
"Ya seko (dari) Pertamina diturunkan jatahnya kok ya mesti nggak sesuai. Katanya mulai hari ini mulai dipenuhi dengan kuota semoga ya tidak antre," ujar Sultan usai syawalan dengan abdi dalem di Kepatihan.
Kondisi ini menurut Sultan sudah sesuai dengan perhitungan kebutuhan BBM hingga akhir tahun. Walaupun ada pengurangan stok ke beberapa SPBU akan membawa dampak. Namun begitu stok BBM yang ada dinilai Sultan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir Desember 2014.
"Kita mendesain sampai akhir tahun jatuhnya kan didrop 50% mesti kuranglah. Saya realitasnya seperti itu. Dinaikkan atau dicabut sama saja itu persoalan pemerintah," ujar Sultan Yogya.
Sultan berharap dengan adanya pengurangan jumlah pasokan dapat dimaklumi masyarakat. Namun begitu Sultan meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan panik dengan kondisi saat ini. Ia berharap normalisasi dapat berjalan lancar hari ini.
"Harapan saya ya sesuai dengan kuota jadi setiap hari selalu ada jatah. Tapi harus tahu itu akan kurang jadi tidak bisa ditemui (dipenuhi) semua kepentingan masyarakat. Kalau dipenuhi ya nggak usah pakai kuota," pungkas Sultan HB X. (Mut)
Baca juga:
Tantowi Golkar Yakin Pemerintahan SBY Tak Naikkan Harga BBM
Menginap di SPBU Demi BBM Premium dan Solar
BBM Langka, Oknum SPBU Jambi Layani Pembeli Pakai Jeriken