Liputan6.com, Tangerang - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mini yang terletak di daerah Bayur, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten terpaksa tutup pasca-pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (27/8/2014), para pekerja SPBU tersebut hanya bisa membersihkan mesin pengisian. Sementara SPBU mini ini sudah tutup sejak Senin kemarin. Pembatasan oleh Pertamina membuat pengecer juga bingung menentukan harga jual.
Biasanya jika pasokan normal, SPBU mini yang berada persis di pinggir Jalan Raya Bayur berpenghasilan Rp 2 juta - Rp 3 juta per hari dengan jam operasional pukul 06.00-22.00 WIB.
Pembatasan solar bersubsidi juga berdampak pada para perajin tahu di Desa Sumber, Jogoroto, Jombang, Jawa Timur. Para perajin tahu pun mengeluh karena membutuhkan solar untuk menggiling kedelai.
Dalam sehari perajin tahu bisa menghabiskan 50 liter solar untuk menggiling 12 kuintal kedelai. Namun sejak sepekan ini solar langka, perajin terpaksa menggunakan Pertamina DEX (Diesel Environment Extra) yang lebih mahal.
Dengan harga solar Rp 6.000 per liter, perajin tahu mendapatkan keuntungan Rp 30.000 per produksi. Namun dengan Pertamina DEX yang harganya Rp 9.000 per liter, perajin hanya mendapat untung Rp 20.000 sekali produksi.
Baca juga:
Pembatasan BBM, Mesin Diesel Petani Bangkalan Tak Beroperasi
Menginap di SPBU Demi BBM Premium dan Solar
Advertisement
BBM Langka Bikin Lalu Lintas Malioboro Lengang
(Ans)