Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan, praktik korupsi terus menjamur dalam waktu beberapa tahun belakangan. Praktik-praktik curang dan politik kotor juga dinilai terjadi dalam proses pemilu.
Ada 3 aktor yang di mata Busyro bermain dalam praktik korupsi. Ketiga aktor itu adalah birokrat--baik pusat maupun daerah, politisi, dan pelaku bisnis kotor.
"Perselingkuhan sistemik dan sinergis 3 aktor ini menjadi daya tarik bagi pemburu untuk memanfaatkan lumbung dana," kata Busyro dalam diskusi 'Tantangan dan Peluang Pemberantasan Korupsi dan Komitmen Pemerintah Baru' di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Dari permainan itu, lanjut Busyro, munculah calo politik yang menjadi perantara antara kandidat calon legislatif dan kepala daerah dengan pebisnis sebagai cukong. Tentu dengan begitu, ada dampak signifikan terhadap kebijakan daerah yang dikeluarkan seorang kepala daerah terhadap wilayah kekuasaannya.
"Dampaknya problem kebijakan APBD, tata ruang dan tata kelola SDA (sumber daya alam) yang tidak transparan dan korup," kata Busyro.
Dalam beberapa tahun ini, KPKÂ menangani kasus dugaan korupsi di daerah yang sebagian besar melakukan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Banya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. (Mut)
Busyro Muqoddas: Praktik Korupsi Itu Perselingkuhan 3 Aktor
Busyro Muqoddas mengatakan, praktik korupsi terus menjamur dalam waktu beberapa tahun belakangan.
Advertisement