Liputan6.com, Jakarta - Kepergian ‎Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi meninggalkan kesedihan mendalam bagi kader Gerindra. Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai sosok Suhardi merupakan seorang pribadi yang bersahaja dan sederhana.
Muzani mengingat momen yang paling terkenang bagi Suhardi yaitu saat almarhum menyampaikan pidato saat deklarasi koalisi Merah Putih.
"Penampilan beliau di depan publik terakhir pada saat penandatangan deklarasi koalisi Merah Putih di Tugu Proklamasi. Itulah pidato dan penampilan beliau terakhir, karena setelah itu beliau dibawa ke rumah sakit," ujar Muzani di RSPP, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2014) malam.
Muzani mengaku tidak mendapat pesan khusus dari Suhardi. Namun, ia menganggap pidato Suhardi saat deklarasi koalisi Merah Putih merupakan pidato terkahir Suhardi, yang membuat semangat persatuan dalam koalisi semakin kuat.
"Tidak ada pesan terakhir, namun yang ada adalah pidato terakhir," ucap dia.
Sebagai penghormatan terakhir, Muzani meminta para simpatisan maupun kader Gerindra turut mengantar kepergian almarhum di kantor DPP Partai Gerindra pagi ini, sebelum dimakamkan‎ di kampung halamannya Yogyakarta.
Rencananya, kata Muzani, upacara pelepasan terkahir akan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pembica Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Pak Prabowo besok akan lepas jenazah beliau dari kantor DPP pukul 08.00 WIB, setelah itu akan diterbangkan ke Yogyakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma."
"Kami mohon kader simpatisan yang simpati pada beliau untuk beri penghormatan terakhir kepada beliau," pungkas Muzani.
Baca juga:
Sekjen Gerindra: Deklarasi Koalisi Merah Putih Momen Akhir Suhardi
Sebagai penghormatan terakhir, Muzani meminta simpatisan maupun kader Gerindra turut mengantar kepergian almarhum di kantor DPP Gerindra.
Advertisement