Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM), Florence Sihombing, akan menggelar jumpa pers pada hari ini, terkait statusnya di jejaring sosial Path yang dianggap menghina Yogyakarta hingga menuai kecaman keras.
Namun lokasi jumpa pers berpindah tempat, dari awalnya di Djendelo Cafe menjadi di Kalui cafe, Sleman, Yogyakarta. Kalui Cafe berada di seberang Djendelo Cafe. Pemindahan tempat itu lantaran pihak Djendelo Cafe tak mengizinkan konferensi pers itu digelar.
"Tidak ada konfirmasi hingga tadi malam. Makanya tadi kami tolak," ujar penanggung jawab Djendelo Cafe, Imam, di Sleman, Jumat (29/8/2014).
Kuasa hukum Florence, Wibowo Malik, mengaku lokasi jumpa pers itu ditetapkan oleh pihak media. Jadi pihak Florence tidak tahu soal pemesanan tempat di Djendelo Cafe.
"Kami difasilitasi orang media juga, kita tidak tahu. Ikut aja," ungkap Wibowo.
Dia menjelaskan, Florence tidak hadir pada jumpa pers karena alasan keamanan. Mahasiswi itu sebelumnya mendapat teror, sehingga tidak bisa hadir dalam jumpa pers. "Demi keamanan karena ada yang meneror klien kami," jelas Wibowo.
Florence Sihombing telah minta maaf di path. Screen shoot permintaan maaf di Path itu diposting oleh akun Twitter @swaragamafm, Kamis 28 Agustus 2014 pukul 08.36 dalam bentuk attachement image.
Berikut postingan permintaan maaf gadis yang biasa dipanggil Flo itu:
"Saya beserta keluarga dan teman-teman yang bersangkutan minta maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di Path Saya. Saya merasa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan Saya."
"Saya juga meminta maaf kepada pihak UGM, khususnya Fakultas Hukum, dosen-dosen dan segenap akademisi FH UGM, meski saya tidak pernah membawa nama UGM. Saya tidak tahu siapa(-siapa saja) oknum tidak bertanggungjawab yang telah mendramatisir dan menyebarluaskan status Path Saya, identitas dan kontak Saya dan teman-teman Saya." (Yus)