Liputan6.com, Jakarta - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sujarno mengajak masyarakat untuk bersama mengantisipasi munculnya kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayah DKI Jakarta. Pihaknya meminta Pemerintah Provinsi DKI bekerja sama untuk menerapkan kembali program 'Tamu Wajib Lapor 1 x 24 jam'.
"Pengawasan orang asing penting. Tamu wajib lapor 1 x 24 jam kita galakkan terus. Kita nggak pernah tahu siapa yang datang. Ini termasuk upaya pencegahan," kata Sujarno di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Rapat Kerja Komunitas Intelejen Daerah, di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Sebagai langkah antisipasi lainnya, kepolisian juga sudah memberikan selebaran untuk bahan edukasi tentang penolakan gerakan ISIS ini. Selebaran ini diharapkan menjadi pedoman dari Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Diharapkan sosialisasi tersebut dibantu oleh para perangkat RT, RW, lurah, dan camat.
Selain itu, aparatnya, yaitu Badan Pembinaan Keamanan, dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) diwajibkan untuk menyambangi 5 keluarga pe rharinya guna menjaga komunikasi dengan warga.
"Babinkamtibmas kita wajibkan untuk minimal 5 keluarga 1 hari," ujar Sujarno.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengidentifikasi ada puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi pengikut kelompok radikal ISIS.
"Hingga saat ini ISIS yang terindentifikasi ada di Indonesia ada 34 orang dan sebagian mereka merupakan mantan teroris," kata Ansyad, Senin 25 Agustus 2014.
Ansyad menambahkan, pihaknya juga menemukan sejumlah jalur yang kerap digunakan oleh WNI pengikut ISIS untuk menuju Irak dan Suriah. "Jalan keluar ke Indonesia umumnya lewat Turki, Doha (Qatar), dan berbagai jalan lain," tambah Ansyad. (Ans)
Antisipasi ISIS, Program Tamu Wajib Lapor Harus Digalakkan
Kepolisian juga sudah memberikan selebaran untuk bahan edukasi tentang penolakan gerakan radikal ISIS.
Advertisement