Sukses

Anas Konfrontasi Machfud Suroso Soal Mobil Harier

Anas pun melanjutkan pertanyaan kepada Machfud, apakah ada pertemuan itu. Jawaban Machfud pun cukup mengejutkan.

Liputan6.com, Jakarta - Anas Urbaningrum tampaknya masih tidak terima ditetapkan menjadi tersangka hanya karena kepemilikan mobil Harier. Untuk mengklarifikasi hal itu, Anas pun mengkonfrontir saksi Direktur PT Dutasari Citralaras Machfud Suroso, untuk membuktikan Harier tidak ada hubungannya dengan kasus proyek Hambalang, atau korupsi apa pun yang dituduhkan kepadanya.

Anas mengawali pertanyaan dengan membacakan dakwaan jaksa yang berbunyi pada Desember 2009 di Restoran China Pasific di lobi Mall Apartemen Capitol. Pertemuan itu dihadiri Anas, Muhammad Nazaruddin, Teuku Bagus Muhammad Nur, Machfud Suroso, dan Munadi Herlambang.

Dalam pertemuan itu, Machfud menyampaikan kepada Teuku Bagus bahwa Anas sudah memiliki jas baru dan posisi baru di DPR. Tapi mobil belum baru. Saat itu ditawarkan mobil sebagai tanda jadi proyek Hambalang.

"Sebagai tanda jadi Hambalang masa mobilnya belum. Selanjutnya Teuku Bagus mengatakan, mau mobil apa mas? Atas pembicraan itu Anas mengatakan ya sudah diatur saja. Tapi, Teuku Bagus mengatakan, di belahan dunia mana pun tidak pernah ketemu Anas, kecuali di sidang ini," tutur Anas dalam persidangan sambil membacakan dakwaan di ruang sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Anas pun melanjutkan pertanyaan kepada Machfud, apakah ada pertemuan itu. Jawaban Machfud pun cukup mengejutkan. "Restorannya aja saya nggak tahu di mana, apalagi pertemuan," ujar Machfud.

Hal itu seakan menegaskan jawaban Machfud, Anas pun kembali menanyakan hal yang sama. Jawabannya Machfud masih saja sama.

"Itu jelas tidak benar. Restorannya saya tidak tahu apalagi pembicaraannya, itu jelas tidak benar. Tidak benar itu, saya siap dikonfrontir, direkonstruksi saya tidak malu," tegas Machfud.

Anas pun menjelaskan alasan dirinya menanyakan perihal mobil Harier berkali-kali. Anas menilai, mobil Harier menyeret dirinya ke dalam kasus proyek Hambalang dan Adhi Karya.

"Inilah awal mula saya jadi tersangka karena inilah mobil yang paling bersejarah buat saya dalam hidup saya. Makanya saya tanyakan sungguh-sungguh kepada saudara saksi," ungkap Anas.

Anas pun melanjutkan pertanyaan dengan lokasi pertemuan berbeda. Dia menanyakan, apakah ada pertemuan di kedai teh 63 antara dirinya, Machfud, Munadi, dan Arief Taufiqurahman, dan pernah ada pertemuan dua kali di teh 63 Pasific Place dan di Plaza Senayan.

Bahkan, kata Anas, di Plasa Senayan arif diberi baju baru oleh Anas. "Saya ingin tanya, apakah pernah ada pertemuan berempat?" ujar Anas.

"Tidak pernah," tegas Machfud.