Sukses

Garuda: Pilot Rhamdanto Tidak Meninggal Saat Terbangkan Pesawat

Dia disebutkan sudah tiada ketika pesawat belum lagi menginjak tanah. Namun sang kopilot berhasil mendaratkan pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - Kapten Pilot Rhamdanto dikabarkan meninggal dunia dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA-4302 dari Lombok menuju Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu 31 Agustus 2014 kemarin.

Dia disebutkan sudah tiada ketika pesawat belum lagi menginjak tanah. Namun sang kopilot berhasil mendaratkan pesawat yang mengangkut 70 orang itu dengan selamat.

Namun pihak Garuda Indonesia membantah, sang kapten meninggal di dalam burung besi itu. Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto menyatakan, Rhamdanto menghembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Sari Farma.

"Sehubungan dengan pemberitaan sebelumnya mengenai meninggalnya pilot pesawat Garuda Indonesia GA-4032 dalam penerbangan dari Lombok ke Bima, bersama ini kami sampaikan bahwa tidak benar pilot meninggal di dalam pesawat," kata Pujobroto di Jakarta, Senin (1/9/2014).

Dia mengatakan, saat menerbangkan GA 4032 dari Lombok menuju Bima pada Minggu siang 31 Agustus 2014, Kapten Pilot Rhamdanto dalam keadaan sehat dan layak untuk terbang. Maka pukul 14.00 Wita, pesawat itu pun mendarat di Bima dalam keadaan normal.

Kemudian, sambung Pujobroto, pukul 14.10 Wita setelah pesawat parkir, pilot mengaku bahwa dia merasa kurang sehat dan minta diantar ke rumah sakit. Sementara pukul 14.15 Wita pilot masih dapat berjalan dari pesawat menuju mobil dan diantar oleh petugas ke rumah sakit (klinik rawat inap) Sari Farma.

Pada pukul 14.45 WITA, sambung dia, Kapten Rhamdanto tiba di rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan selama kurang lebih 45 menit, dokter yang merawat, Irma, menyampaikan bahwa Kapten Rhamdanto tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 15.30 Wita.

Jenazah Kapten Pilot Rhamdanto akan diterbangkan ke Jakarta pagi ini. (Ant/Ein)