Liputan6.com, Jakarta - Matahari Jakarta terasa sangat terik belakangan ini. Panasnya pun tak kalah menyengat. Kondisi ini banyak dikeluhkan warga Ibukota. Ada fenomena apa di langit Jakarta?
"Kalau Jakarta, tidak ada fenomena khusus ataupun cuaca ekstrem," kata Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrem BMKG Muhammad Fadli kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin 1 September 2014.
Dia menjelaskan, saat ini memang telah masuk kemarau dengan suhu sekitar 22-32 derajat Celcius. Panas terik yang terjadi di Jakarta saat ini terbilang normal. Â
"Pada saat kemarau memang karakteristiknya terik, terutama pada siang hari. Kalau kita lihat, pantauan terakhir lewat satelit, pertumbuhan awannya memang sedikit. Kalau pertumbuhan awan tak terlalu banyak, maka radiasi panasnya jatuh (ke Bumi) lebih kuat," papar dia.
"Sehingga temperaturnya lebih."
Fadli menuturkan, kandungan air yang ada tak mampu mendukung pertumbuhan awan. Dan tak cuma Jakarta saja, menurut dia, sebagian besar wilayah di Jawa pun mengalami hal yang sama.
"Tapi tak menutup kemungkinan terjadi hujan jika pertemuan massa udaranya cukup. Hanya hujannya bersifat lokal biasanya siang menjelang sore hari," jelas dia.
Musim kemarau ini, sambung Fadli, akan berlangsung hingga sekitar September. Setelah itu, akan memasuki musim peralihan menuju musim hujan.
"Sekitar sampai dengan September masih kemarau. Setelah itu masuk musim peralihan," tandas Fadli. (Ein)
Mengapa Jakarta Terasa Panas Belakangan Ini?
Fadli menuturkan, kandungan air yang ada tak mampu mendukung pertumbuhan awan.
Advertisement