Sukses

Bawa Motor Tetangga, 2 ABG Putri Dipukuli dan Diperas

Motor itu kemudian dibawa jalan-jalan keliling daerah Rawamangun, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Nasib malang menimpa, bukan nama sebenarnya,  Mawar (12) dan Bunga (12). Mereka  harus menerima pukulan dari P (28), karena keduanya dianggap mencuri sepeda motor milik P, yang tak lain adalah tetangga rumahnya.

Ibunda Bunga, E (39) mengatakan, Senin 25 Agustus 2014, Bunga diajak Mawar jalan-jalan menggunakan sepeda motor. Bunga pun menyanggupi. Tak lama kemudian, Mawar datang membawa sepeda, tapi bukan sepeda motor.

"Anak saya nanya, mana motornya? Akhirnya anak saya diajak ke kosannya di belakang Rumah Sakit Persahabatan itu," kata E saat ditemui di Mapolsek Pulogadung, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Sesampainya di kos-kosan, Bunga ditunjukkan sepeda motor milik P yang sedang diparkir. Bunga yang merasa curiga pun menolak ajakan Mawar menggunakan sepeda motor P. Tapi Mawar berhasil meyakinkan Bunga dan akhirnya meminjam motor itu tanpa sepengetahuan P.

"Ya sudah, pinjam aja kata Mawar, nanti dibalikin. Nah, Mawar ambil kunci motor yang tergantung di pintu. P lagi tidur. Mawarcuma ambil kunci motornya," ungkap E.

Motor itu kemudian dibawa berkeliling daerah Rawamangun, Jakarta Timur, oleh 2 remaja putri tersebut. Menjelang malam, Bunga pun minta diantar pulang. Tapi, Mawar menolak membawa sepeda motor milik P ke tempat kosnya. Mawar malah meminta Bunga membawa ke rumahnya.

"Dia nggak mau bawa ke kosan. Akhirnya anak saya yang disuruh bawa. Anak saya taruh itu motor di minimarket. Paling jaraknya 150 meter dari rumah saya," ujar E.

2 Hari kemudian, Mawar dan Bunga kembali jalan-jalan menggunakan sepeda motor yang sama. Sampai di sebuah warung kopi di Rawamangun, P melihat sepeda motornya dan menghampiri.

"Melihat itu, P langsung datang memukuli Bunga. Dia langsung telepon polisi. Mawar dan anak saya ditahan di Polsek Pulogadung ini," kata E.

E lalu mendapat telepon dari kepolisian untuk melihat anaknya yang sudah ditahan. Saat ditanya, P ternyata tidak membuat laporan resmi pencurian motor itu. E disarankan meminta maaf kepada P dan menyelesaikan secara kekeluargaan.

"Saya di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan), saya jelaskan. Terus anak saya diperbolehkan pulang. Habis itu saya ke rumah P sama mamanya Mawar buat minta maaf," ucap wanita berkaos pink itu.

Pertemuan maaf itu berlangsung di tempat kos P, namun malah ditanggapi negatif. P meminta ganti-rugi Rp 20 juta kepada E sebagai uang lelah mencari sepeda motor yang dibawa kabur 2 hari itu.

"Saya malah diminta Rp 20 juta. Saya dari mana uang segitu? Katanya buat uang lelah cari motor 2 hari," ujar E.

E pun tidak bersedia dan meninggalkan P. Dia mengaku sampai saat ini terus mendapat SMS atau pesan singkat bernada ancaman dari P.

P tetap meminta uang Rp 20 juta itu. "Dia SMS terus mengancam kalau tidak bayar mau dibawa ke pengadilan," ucap E.

Wanita yang sudah tak bersuami itu memang berniat melaporkan tindakan penganiayaan dan pemerasan yang dilakukan P kepada Polres Jakarta Timur. Dia juga sudah memiliki bukti visum Mawar.

"Saya sudah visum. Dada Mawar memar-memar. Tapi, saya belum mau lapor. Saya ingin kekeluargaan saja. Saya nggak mau ada yang dipenjara lagi," tutup E. (Yus)

Baca juga:

Polisi Gerebek Markas Komplotan Pencuri Motor di Kramat Jati

Pelaku Curanmor Menangis Terisak Saat Ditanya Polisi

Pencuri Diamuk Massa dan Diarak Menuju Kantor Polisi