Liputan6.com, Lampung - Situasi panik terlihat saat Kapal Perang RI (KRI) Teluk Bintuni 520 di dermaga milik PT Daya Radar Utama, Lampung, meluncur sendiri ke tengah laut. Kapal yang sedianya akan diserahterimakan ke TNI Angkatan Laut seharga Rp 160 miliar itu putus sling atau tali penahannya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (6/9/2014), 3 orang di galangan kapal itu terempas. Ketika itu mereka berada di dalam laut yang menjadi jalur peluncuran kapal tersebut.
Baca Juga
Saat sling baja putus, para pekerja yang berada di lokasi itu langsung berhamburan. Mereka pun berteriak mencari teman mereka yang saat itu berada di posisi belakang kapal. Putusnya sling baja diduga akibat angin kencang sehingga tidak mampu menahan beban kapal.
Advertisement
Setelah beberapa saat, kapal yang meluncur bebas tanpa nakhoda itu berhenti karena tersangkut di dermaga. Korban yang selamat dari maut itu harus digotong temannya karena perusahaan itu tidak menyediakan kendaraan penyelamatan.
Pihak perusahaan beralasan insiden itu hanya karena faktor cuaca. Kapal KRI Teluk Bintuni 520 itu untuk pertama kali dikerjakan oleh galangan kapal swasta di Lampung. Alasannya agar Lampung menjadi kawasan industri maritim selain di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga:
Di Kedalaman 40 M Laut Sunda, 3 Menteri Ini Dapat Penghargaan TNI
Laporan Tragedi Malaysia Airlines MH17 Segera Dirilis
12 Misteri Aneh Dunia: 'Kapal Hantu' Ourang Medan, Harta Karun...
(Ans)