Liputan6.com, Jakarta - Ahok masih mengerutkan kening. Dari cabut pentil hingga derek dengan retribusi maksimal sebesar Rp 500 ribu dilakukan untuk menertibkan parkir liar di Jakarta. Namun warga tak juga jera.
Wakil Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu mengakui, banyak warga yang menolak penderekan tersebut dengan alasan kurangnya lahan parkir.
"Itu sama aja kayak beli AC terus marah-marah karena nggak dapat rumah. Negara harus bertanggung jawab menyediakan rumah," ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (9/9/2014).
"Masuk akal nggak? Alasannya ini nggak make sense," imbuh dia.
Karena menurut Ahok, tak ada satu pun negara di dunia yang warganya membeli mobil sekaligus hak mendapatkan lahan parkir. Malah yang ada di negara-negara maju, ketika warganya membeli kendaraan bermotor maka harus siap dengan konsekuensi membayar tarif parkir yang mahal.
"Yang ada di negara maju yang membeli mobil harus bayar biaya parkir, jangan dibalik. Ini beli mobil nggak mau parkir, penginnya sembarangan," tegas Ahok. (Mut)
Ahok: Warga Parkir Liar Karena Lahan Kurang? Nggak Masuk Akal
Ahok masih mengerutkan kening.
Advertisement