Liputan6.com, Solo - Jelang hari raya kurban, ratusan sapi digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, dan menjadi tumpuan para peternak sapi di kawasan itu untuk meraup keuntungan besar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (11/9/2014), beternak sapi kurban di kawasan tersebut cukup menggiurkan. Para petani nyaris tak perlu mengeluarkan biaya untuk mengembangbiakkan sapi. Setiap pagi sapi dilepaskan mencari makan di tempat sampah.
Saat sore menjelang, sapi-sapi itu pun kembali sendiri ke kandang. Para peternak tak perlu lagi merumput atau membeli konsentrat untuk sapi-sapi mereka.
Advertisement
Apalagi dengan memakan sisa-sisa makanan yang dibuang, sapi mereka tak kalah gemuknya dengan sapi pada umumnya yang diternak secara konvensional.
Di Bantul, Yogyakarta, harga hewan kurban mulai mengalami kenaikan. Tidak hanya di pasar hewan, naiknya harga sudah mulai terjadi di tingkat peternak.
Menurut peternak di Desa Wirokerten, Banguntapan, naiknya harga dipicu tingginya permintaan hewan kurban dan sulitnya mendapatkan rumput akibat musim kemarau.
Sementara itu harga hewan kurban di pasar hewan Nglangon, Sragen, Jawa Tengah juga mulai mengalami kenaikan yang dipicu sulitnya mendapatkan pakan akibat kemarau.
Harga sapi jelang Idul Adha rata-rata mengalami kenaikan Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. Selain dipasok dari peternak yang berasal dari Sragen, sapi-sapi juga didatangkan dari beberapa daerah lain seperti Karanganyar, Grobogan, dan Boyolali. (Yus)
Baca juga:
Pemkot Bogor Jamin Hewan Kurban Bebas Anthraks