Liputan6.com, Ciamis - Setelah PT Pertamina (Persero) kembali menetapkan kenaikan harga elpiji berukuran 12 kilogram terhitung Rabu 10 September 2014 mulai pukul 00.00 WIB. Pelaku ekonomi kecil pun terkena dampaknya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (11/9/2014), pemilik warung makan di Ciamis, Jawa Barat biasanya menggunakan gas 12 kilogram. Tapi sejak harganya naik menjadi Rp 120.000 per tabung, ia beralih menggunakan tabung 3 kilogram meski kesulitan mendapatkannya.
Â
Kenaikan gas 12 kilogram berdampak pada peningkatan permintaan gas 3 kilogram sehingga mengalami kelangkaan karena tidak adanya penambahan pasokan tapi justru dikurangi.
Di pangkalan gas Banjarsari, Ciamis, yang biasanya mendapat 3 truk kini hanya 1 truk berisi 520 tabung. Padahal pangkalan ini melayani Kecamatan Banjarsari, Pamarican, dan Purwadadi.
Warga di Surabaya dan Bangkalan, Jawa Timur, juga beralih ke elpiji 3 kilogram. Banyaknya penukaran tabung membuat Elpiji 12 kilogram tidak laku.
Di Purworejo, Jawa Tengah, harga elpiji 12 kilogram menembus Rp 150.000 per tabung. Kenaikan drastis ini memberatkan masyarakat, sehingga mereka juga beramai-ramai beralih ke gas 3 kilogram. Akibatnya stok elpiji 3 kilogram menipis. (Yus)
Baca juga:
Baca Juga
Usai Harga Elpiji 12 Kg Naik, Penjualan Agen Bisa Anjlok 60%
Advertisement
(Liputan 6 TV)