Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat tertunda selama 9 bulan, Kaki Lima Night Market akhirnya digelar lagi di Jalan Medan Merdeka Selatan. Namun persiapan acara ini dinilai belum maksimal oleh para pedagang.
Salah satu pedagang, Rahmat (35) mengatakan, kasir yang seharusnya berfungsi untuk tempat pembelian kartu elektronik (e-money) belum tersedia di sejumlah stand yang berdiri. Sehingga dia mengaku belum tahu apakah pembayaran menggunakan kartu elektronik atau tidak.
Padahal aturan awal menyebutkan, seluruh transaksi tak diperkenankan secara tunai. Akibatnya, Rahmat akhirnya melayani pembeli dengan pembayaran secara tunai lebih dulu. Karena pembeli sudah mulai berdatangan sejak sore.
"Ini sampai sekarang saja belum ada (kasir). Jadi nggak tahu apa sesuai dengan rencana, atau masih trial dulu, apa belum ada persiapan, kita nggak tahu," kata Rahmat di stand miliknya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (13/9/2014).
"Kalau tahun lalu, ada yang tunai ada juga yang nontunai. Kalau tahun lalu karena listriknya nggak siap jadinya kacau. Banyak kendalanya," ujar dia.
Tak hanya Rahmat, pedagang lainnya yang enggan disebutkan namanya juga merasa bingung. Dia khawatir, ada sanksi yang diberikan nanti jika transaksi dilakukan dengan tunai.
"Sanksi setahu saya nggak ada, belum ada pembicaraan dan belum ada kata tertulis. Tapi ini mungkin karena perdana, nanti kalau sudah terbiasa pasti lancar," kata dia.
Jika memang sistem pembayaran non-tunai ingin diterapkan menyeluruh secara total, maka ia berharap Pemprov DKI lebih dulu menyosialisasikannya kepada pengunjung Kaki Lima Night Market.
"Kalau pedagang, apa pun sistem pembayarannya kita terima. Tapi pembeli belum tentu semua terbiasa dengan itu," tandas dia. (Sss)