Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Night Marketkembali digelar setelah 9 bulan tak berjalan. Pada Jakarta Night Market kali ini, rencananya Transaksi jual beli antarpedagang dan pembeli akan menggunakan non tunai dengan sistem kasir.
Namun, dalam pelaksanaannya para pedagang lebih memilih transaksi jual beli dengan menggunakan tunai. Para pedagang beralasan, pembayaran secara tunai lebih memudahkan daripada menggunakan sistem kasir.
"Kalau tunai kan lebih enak, kita jadi tahu berapa pendapatan kita sekali jualan," kata Rini saat ditemui di lokasi Jakarta Night Market, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/9/2014) malam.
Diakui Rini, sebagai peserta Jakarta Night Market dirinya diharuskan membuka akun rekening Bank Mandiri Syariah untuk dipergunakan transfer pembayaran hasil jualan. Tetapi, berdasarkan pengalamannya pada Jakarta Night Market yang lalu, uang hasil penjualannya tidak ditransfer tepat waktu.
"Pernah ada salah satu pedagang ngeluh uangnya ngga masuk-masuk ke rekeningnya," ucap wanita yang berjualan Soto Betawi itu.
Sementara pedagang lainnya, Ita (55) mengatakan apabila memang diharuskan menggunakan pembayaran non-tunai, dia berharap tidak melalui kasir. Melainkan seperti Night Market sebelumnya dimana masing-masing stand dibagikan mesin gesek kartu elektronik. Sehingga selain memudahkan pedagang, juga tidak mempersulit pembeli untuk bolak-balik ke kasir.
"Kalau pakai kasir kan kita mesti kasih nota ke pembeli buat dibayar ke kasir. Terus mereka ke stand kami lagi kasih bukti pembayaran," ujar wanita yang berjualan minuman ringan ini.
Namun, diakuinya, pelaksanaan Kaki Lima Night Market hari ini belum menggunakan sistem kasir maupun non-tunai seperti yang direncanakan sebelumnya. Sehingga para pedagang bertransaksi secara tunai.
"Ya kalau sekarang mah kita pake tunai aja. Belum ada juga kasirnya," tutup Ita.
Pedagang Jakarta Night Market Pilih Dibayar Tunai Ketimbang Kasir
Para pedagang beralasan, pembayaran secara tunai lebih memudahkan daripada menggunakan sistem kasir.
Advertisement