Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, buntut dari penyelenggaraan pilkada langsung justru bakal banyak politisi yang menjadikan partai sebagai kendaraan, tapi bukan sebagai wadah perjuangan. Tak ayal, politisi kutu loncat pun bermunculan dan dinilainya harus dibasmi.
Informasi itu menjadi terpopuler selain berita dari Ahok yang menanggapi ancamanan laporan anggota DPRD ke polisi.
Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com sepanjang Sabtu 13 September 2014:
1. Terduga ISIS Ditangkap di Sulteng
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 7 orang yang diduga jaringan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Penangkapan dilakukan di Desa Marantale, Kecamatan Simiu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, bersama aparat Polres Parigi Moutong dan Barimob Polda Sulteng.
Kapolres Parigi Moutong AKBP Novi Jaya yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan ini. Dia menyebutkan, awalnya 3 orang yang mengaku berasal dari Palu lebih dulu ditangkap di Desa Marantale. Kemudian, 4 orang lainnya yang berkewarganegaraan Turki melarikan diri ke arah hutan.
Selengkapnya: 7 Terduga ISIS Ditangkap di Sulteng
2. Pilkada DKI Hanya Lahirkan Ali Sadikin
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti dengan tegas menolak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melalui DPRD yang kini sedang dibahas di DPR. Hal ini karena menurut Ray, Pilkada melalui proses tersebut tidak pernah melahirkan pemimpin yang diinginkan rakyat.
Bahkan, selama 33 tahun pemilihan yang dilakukan dalam sistem perwakilan ini hanya mengenal sosok Ali Sadikin atau mantan Gubernur DKI Jakarta.
Selengkapnya Lima: 33 Tahun Pilkada oleh DPRD, Kita Hanya Kenal Ali Sadikin
3. Ahok Tanggapi Ancaman DPRD
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok terancam dilaporkan ke pihak kepolisian lantaran dituding menghina institusi DPRD DKI Jakarta. Menanggapi hal itu, dia tak mau ambil pusing.
"PPG saja. Pura-pura gila," ujar Ahok di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (12/9/2014).
Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu tidak merasa terancam atau terganggu dengan ancaman pelaporan itu. Sebab, menurutnya tidak perlu ada yang ditakuti.
Selengkapnya: Tanggapan Ahok Atas Ancaman Laporan DPRD ke Polisi
4. Kutu Loncat Demokrasi Â
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, buntut dari penyelenggaraan pilkada langsung justru bakal banyak politisi yang menjadikan partai sebagai kendaraan, tapi, bukan sebagai wadah perjuangan. Tak ayal, politisi kutu loncat pun bermunculan.
"Yang lahir politisi kutu loncat. Kalau saya baca kutu loncat itu serangga kecil yang masuknya hama. Ini juga hama bagi demokrasi. Kalau kutu busuk itu kutu loncat yang harus diberantas," ujar Fadli Zon dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/9/2014).
Menurut Fadli, politisi semacam itu tidak akan patuh pada ideologi partai. Politisi semacam itu hanya ingin kekuasaan semata. Caranya, dengan menggunaan partai sebagai wadah bak kendaraan sewaan.
Selengkapnya Fadli Zon: Kutu Loncat Hama Demokrasi yang Harus Diberantas
5. Gunung Slamet Fluktuatif
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono menyatakan, aktivitas Gunung Slamet berada di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, masih fluktuatif.
Meski begitu, Surono menyatakan aktifitas itu cenderung sedikit menurun dan status tetap Siaga.
Selengkapnya Mbah Rono: Aktivitas Gunung Slamet Fluktuatif
Gerindra Sebut Politisi Kutu Loncat Harus Dibasmi Paling Dicari
"Kalau saya baca kutu loncat itu serangga kecil yang masuknya hama. Ini juga hama bagi demokrasi," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Advertisement