Liputan6.com, Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini hari ini menemui 10 ribu Cak Koen -- sebutan bagi Tenaga Operasional Pemerintah Kota Surabaya. Pada saat memberikan sambutan di Pesta Cak Koen yang digelar di Taman Surya Surabaya, ia pun menasihatinya.
Risma menuturkan, dari segi pendapatan, para pekerja tersebut memang tidak cukup banyak. Namun jika uang yang didapat bisa dikelola dengan benar, maka hasilnya bisa dibilang cukup untuk menafkahi istri dan anak.
Walikota yang akrab disapa Risma tersebut meminta Cak Koen agar bisa mengelola pendapatannya dengan baik . Bukan untuk mereka, tetapi untuk anak-anak mereka. Hal tersebut disampaikannya, karena banyak laporan jika cukup banyak Cak Koen, yang justru jatuh ke persoalan lain dibanding mengurusi keluarganya.
"Gaji ditambahi sedikit, malah kawin lagi," tuturnya, Minggu (14/9/2014).
Dia menambahkan, bahwa ia kerap dipanggil polisi karena kelakuan anak buahnya yang merebut istri orang.
"Ibu-ibu yang jadi istri para Cak Koen bila mendapati suaminya seperti itu, lapor saja ke saya. Biar saya pecat," tegas dia.
Selain persoalan pernikahan, kasus lain yang sering dilaporkan pada Walikota Risma adalah narkoba.
"Wis sugih ta kok dolanan narkoba (Sudah kaya ta kok mainan narkoba)," tutur Risma.
Risma pun mengimbau kepada para Cak Koen agar berpikir ke depan. Cara berpikir ke depan adalah memberi pendidikan yang baik buat anak.
"Kerja keras, jangan menyerah, dan hidup prihatin demi anak. Agar anak bisa maju dalam hal pendidikan," ucap dia.
Risma mengaku sudah memberikan beasiswa kepada sejumlah anak Cak Koen, hingga mereka bisa berkuliah di sebuah universitas negeri. Anak yang lain bahkan sudah bekerja hingga ke luar negeri.
Menurut Risma, anak berprestasi secara tak langsung nantinya akan merubah nasib menjadi lebih baik.
Satu lagi pesan Risma, adalah rasa optimis. "Tanamkan ke anak bahwa mereka bisa lebih baik dari orang tuanya. Jika sekarang Anda jadi tukang sapu, anak Anda harus lebih dari itu. Jangan pernah merasa kecil hati, rendah hati. Yakinlah bahwa apa yang tidak mungkin, akan jadi mungkin dengan kerja keras dan keyakinan," tandas Risma.