Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya topik masalah perkotaan yang dibahas Walikota Bandung Ridwan Kamil saat bertemu Wakil Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hari ini. Keduanya juga menyinggung soal penolakan mereka terhadap pilkada tak langsung.
"Ya ngobrol ringan saja. Kebetulan saya lagi di Jakara. Sebelum pulang mampir dulu say hi dan saling menyemangati saja. Soal pilkada ngobrol sama dan sepaham bahwa memilih langsung itu fundamental," kata Ridwan yang karib disapa Kang Emil di Balaikota Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Menurut Emil, orang-orang seperti dia dan Ahok tak akan terpilih menjadi kepala daerah apabila tidak melalui pilkada langsung. Namun, tak ada pembicaraan khusus di antara keduanya mengenai langkah-langkah menolak pilkada tak langsung.
"Paling komunikasi saja. Kita kan biasa BBM-an dan saling menyemangati bahwa itu (penolakan RUU Pilkada) betul. Ya Pak Ahok curhat-curhat pribadi saja. Saling menguatkan," ucap dia.
Ia menambahkan, sebagai Ketua Asosiasi Walikota untuk wilayah Pulau Jawa, dirinya mewakili suara para walikota yang menolak rencana pilkada tak langsung. Dan seluruh organisasi walikota di Indonesia pun sepakat untuk menyempurnakan mekanisme kampanye.
Apabila kampanye pada pilkada langsung disebut mahal, lanjut Emil, maka akan dibuat murah dengan mengurangi kampanye terbuka. Bahkan apabila RUU Pilkada tetap disahkan, para kepala daerah akan memohonkan judicial review ke Mahkamah Konstitusi.
"Kita berkepentingan karena para kepala daerah kan objek penderita," jelas Emil usai bertemu Ahok. (Mut)
Soal RUU Pilkada, Ridwan Kamil dan Ahok Saling Beri Semangat
Ridwan Kamil mengaku dia dan Ahok sepakat menolak RUU Pilkada, namun tak ada pembicaraan khusus tentang langkah yang akan dilakukan.
Advertisement