Sukses

Menteri Agama Pastikan Jemaah Haji yang Wafat Bukan Akibat Ebola

Menurut Lukman Hakim, Pemerintah Arab Saudi saat ini mewajibkan calon jamaah haji yang baru tiba mengisi Health Screening Card.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan, sejauh ini tidak ada jemaah haji yang meninggal akibat terserang virus Ebola. Melainkan lantaran penyakit lain yang sudah diidapnya maupun faktor lanjut usia.

"Sejauh ini tidak ada. Yang meninggal sejauh ini karena usia, karena penyakit yang awalnya sudah diderita dari tanah air, tetapi tidak ada yang karena virus Ebola," ujar Lukman Hakim di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Menurut Lukman Hakim, Pemerintah Arab Saudi saat ini mewajibkan calon jamaah haji yang baru tiba mengisi Health Screening Card atau kartu tanda sehat untuk mengantisipasi wabah Ebola sebelum keluar bandara. Lantaran Ebola, Pemerintah Saudi juga membatasi pengiriman jemaah haji, khususnya dari negara-negara terjangkit Ebola.

Selain kasus Ebola, Lukman Hakim juga memastikan musim haji tahun ini sudah tidak ada lagi pemondokan jemaah haji asal Indonesia yang melebihi kapasitas, atau mengalami kepadatan signifikan. Khususnya di wilayah Mekah.

"Di Mekah tidak ada satu pun (kepadatan pemondokan). Dulu, sebelum jemaah kita tiba di Tanah Suci memang ada 12 pemondokan yang terjadi kepadatan, lalu kemudian segera ditindak lanjuti oleh petugas haji kita, sehingga tidak ada satu pun pemadatan," jelas dia.

Kalau pun kepadatan pemondokan terjadi, lanjut Lukman Hakim, hal itu karena kehendak jemaah yang tidak ingin berpisah dengan keluarga atau temannya. "Atas kehendak jamaah haji itu sendiri yang satu kamar berkapasitas 6 (orang)."

"Lalu ada famili yang tidak ingin terpisah, lalu ada teman yang ingin gabung dalam satu kamar lalu diisi menjadi 8 orang. Jadi hal-hal seperti itu justru karena kehendak jemaah haji, sehingga petugas sulit mencegah hal itu," pungkas Lukman Hakim. (Mut)