Sukses

Demokrat dan Rapuhnya Koalisi Merah Putih

Partai Demokrat lagi-lagi menjadi yang terakhir mengambil keputusan.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat lagi-lagi menjadi yang terakhir mengambil keputusan.

Saat Pilpres Juli 2014 lalu, di detik-detik terakhir, Partai Demokrat merapat ke Koalisi Merah Putih pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun kini partai besutan Presiden SBY itu satu suara dengan parpol-parpol pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Akankah keputusan Partai Demokrat itu membawa partai tersebut lebih dekat dengan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-JK kelak?

Sepakat Tapi…

Pagi itu, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengeluarkan keputusan mengejutkan. Dia menyatakan, partainya berbeda sikap dengan Koalisi Merah Putih. Namun sepakat dengan pendukung Jokowi-JK yang menginginkan pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar secara langsung bukan melalui DPRD.

Keputusan Demokrat bakal berpengaruh pada pengambilan keputusan di DPR saat paripurna pamungkas digelar akhir bulan ini.

"PD secara tegas menyatakan bahwa pilihan PD adalah pilkada langsung (oleh rakyat) dengan catatan ada 10 perbaikan yang harus dilakukan dan dimasukkan dalam RUU Pilkada," ucap Syarief di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Kamis (18/9/2014).

Syarief pun mengharapkan maklum dari rekan-rekannya di Koalisi Merah Putih. "Tentu KMP kami harapkan memaklumi kebijakan Partai Demokrat."

Alasannya, proses demokrasi yang sudah dilakukan 10 tahun (selama masa pemerintahan SBY), dinilai patut dipelihara dan dilanjutkan lantaran pilihan itulah yang disukai masyarakat.

Langkah Demokrat pun mendapatkan tanggapan dari capres terpilih Jokowi. Bagi dia, ini sudah kemajuan baik untuk menjalin komunikasi dengan Fraksi Partai Demokrat.

Tak cuma Jokowi, Wapres terpilih Jusuf Kalla atau JK juga mengapresiasi sikap Demokrat .

"Tentu (sikap) ini mendekatkan Demokrat dengan kami, " kata JK di Senayan City, Jakarta, Kamis (18/9/2014).

JK pun membuka tangan jika Demokrat ingin bergabung dan merapat ke pemerintahannya. Bahkan, ia bersama Jokowi akan memikirkan untuk memberi kursi menteri.

"Dengan Demokrat tentu kita terbuka. Akan kami pikirkan (kursi menteri)," ucap dia.

Namun tampaknya tawaran JK itu bakal ditolak mentah-mentah. Syarief Hasan menyatakan, partainya sudah jauh-jauh hari memutuskan untuk berada di luar pemerintahan. Demokrat, kata dia, akan mengkritik keras jika kebijakan yang diambil pemerintahan Jokowi-JK tidak beres.

"Kita tidak inginkan posisi menteri. "

Kabar ini pun sampai ke telinga para politisi di Koalisi Merah Putih. Cukup untuk membuat Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi Santoso terkejut.

"Betapa pun kita kaget, terkejut. Tapi tidak boleh pingsan," ujar Priyo.

Sementara itu, Partai Gerindra yang masuk ke dalam Koalisi Merah Putih mengaku tak mempermasalahkan sikap Partai Demokrat. Meskipun sebelumnya Fraksi Partai Demokrat di DPR banyak yang mendukung RUU Pilkada.

Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengaku, dirinya menyikapi santai terkait sikap Demokrat tersebut. Karena menurut dia, politik itu dinamis tergantung konstelasi politik antar-elite parpol.

"Nggak ada masalah, mau Demokrat dukung atau tidak ya silakan saja," ujar Desmond.

Dan dengan suara Demokrat, maka pilkada langsung kemungkinan besar bakal bisa dimenangkan bersama dengan fraksi PDIP, PKB, dan Partai Hanura di DPR. Total pendukung pilkada langsung adalah 287 anggota DPR.

Sementara Koalisi Merah Putih (Golkar, PAN, PKS, PPP, dan Gerindra) yang menghendaki pilkada melalui DPRD diprediksi bakal kalah karena hanya mengantongi 273 suara.

Namun Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa tetap optimistis, RUU Pilkada bakal gol. Dia yakin, Koalisi Merah Putih tidak akan kalah dalam voting pengesahan RUU Pilkada di rapat paripurna DPR nanti.

"Jangan dipersepsikan, dengan Demokrat dukung pilkada langsung, kita akan kalah untuk mengesahkan RUU Pilkada ya," kata Desmond.

Namun di balik keoptimistisannya itu, Desmond mengakui Koalisi Merah Putih sesungguhnya rapuh. Karenanya, dia mengaku tak akan merasa terkejut jika nanti ada parpol di Koalisi Merah Putih yang akhirnya merapat ke sisi Jokowi-JK.

Desmond memprediksi, hanya Gerindra dan PKS yang bakal konsisten berada di luar pemerintahan Jokowi-JK.

"Saya katakan ya, Koalisi merah Putih itu sangat rapuh, " ucap dia.

"Hanya kami dan PKS nanti yang tetap bertahan ya. Kalau Gerindra tahu sendiri kenapa kan. Kalau PKS lebih karena ideologi yang tak sejalan dengan PDIP," tandas Desmond. (Ans)

Video Terkini