Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengangkat Dato Sri Tahir sebagai penasihatnya. Konglomerat dan bos Bank Mayapada itu ditugaskan membantu mengurusi kesejahteraan prajurit TNI.
Pengangkatan Dato itu sempat di kritik Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi PDIP Tubagus (TB) Hasanuddin yang juga mantan anggota TNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen). Sebab, hal itu baru pertama kali dalam dunia kemiliteran di Indonesia.
Namun, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya menjelaskan, pengangkatan orang luar menjadi penasihat Panglima TNI bukan yang pertama kalinya.
"Jadi begini, yang pertama staf ahli panglima yang kami beri orang luar sebelumnya ada, pernah kan Pak Adnan Ganto menjadi penasehat bidang ekonomi panglima sebelumnya," kata Fuad saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Selain itu, terkait kesejahteraan Prajurit TNI ia mengakui ditanggung oleh negara melalui APBN. Namun, tujuan pengangkatan Dato tak lain adalah suatu terobosan baru untuk lebih meringankan pengeluaran APBN bagi prajurit TNI.
"Apa yang disampaikan Pak TB itu benar, ditanggung negara. Tapi kan kemampuan negara sangat terbatas terlebih di bidang perumahan bagi prajurit. Saat ini ada 250 ribu prajurit itu banyak sekali yang ngontrak," ujar dia.
Ia menambahkan, pengangkatan penasihat Panglima TNI tersebut juga untuk rencana pembangunan 1.000 rumah bagi prajurit TNI dengan tidak menggunakan APBN. Terlebih, Prajurit TNI sendiri yang jumlahnya mencapai 250 ribu dan kebanyakan masih mengontrak tempat tinggal.
"Pengangkatan Pak Dato Tahir ini suatu langkah terobosan, sudah ada proyek dari Pak Tahir dengan lobi-lobi rekan pengusahanya akan membangun 1.000 rumah untuk prajurit di wilayah Jakarta, kita cuma sedang mencari tanahnya yang strategis," sambung dia.
Tugas prajurit TNI, sambungnya, harus bisa dimoblisasi secara cepat jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Maka dari itu, dengan diangkat Dato Tahir diharapkan bisa mempermudah TNI, khususnya di bidang perumahan untuk prajurit.
"Prajurit TNI itu harus siap dimoblisasi sewaktu-waktu, kalau dia tidak tinggal di asrama atau sedang tidak tugas di kantor kan susah. belum harus cepat terhalang macet, jarak dan sebagainya. Apa yang disampaikan Pak TB itu benar, tapi intinya ada terobosan-terobosan dan langkah baru dari Panglima," tandas Fuad.
Alasan TNI Angkat Konglomerat Jadi Penasihat Panglima
onglomerat dan bos Bank Mayapada itu ditugaskan membantu mengurusi kesejahteraan prajurit TNI.
Advertisement